Kepala Bantuan PBB Terkejut Melihat Kehancuran di Gaza: ‘Ini Pembantaian Total
rakyatnesia.com – Koordinator lembaga Bantuan Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengungkapkan keterkejutannya melihat tingkat kehancuran dan kematian di Gaza sebagai dampak dari agresi Israel terhadap Palestina.
Griffiths mendeskripsikan bahwa keadaan kehancuran dan kerugian jiwa di Gaza saat ini adalah yang paling parah yang pernah ia saksikan sepanjang kariernya.
“Tidak, saya rasa saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Ini adalah pembantaian total dan menyeluruh,” ujar Griffiths dalam wawancara.
“Ini yang terburuk yang pernah ada, dan aku tidak menganggapnya enteng. Maksud saya, saya mulai berurusan dengan Khmer Merah ketika saya berusia dua puluhan, dan Anda ingat betapa buruknya ladang pembantaian dan sebagainya,” tambah Griffiths.
Griffiths juga mengatakan saat ini 68 persen orang yang terbunuh di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.
“68 persen orang yang terbunuh di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Tidak ada yang bersekolah di Gaza. Tidak ada yang tahu bagaimana masa depan mereka,” ucap Griffiths.
“Rumah sakit telah menjadi tempat perang, bukan tempat pengobatan. Tidak, kurasa aku belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Ini benar-benar pembantaian besar-besaran,” kata Griffiths menambahkan.
Kemudian, Griffiths mengatakan mungkin Israel tak menerima fakta jika jumlah korban meninggal saat ini telah mencapai belasan ribu orang di Gaza karena angka-angka tersebut sangat mengerikan.
“Angka 11.000, 13.000, apapun itu di Gaza, terbunuh. Jumlah pengungsi, empat dari lima orang yang tinggal di Gaza, menjadi pengungsi. 1,6 juta orang tidak lagi berada di rumah mereka,” ucap Griffiths.
“Maksud saya, tentu saja, Anda dapat memahami mengapa Israel ingin menentang angka-angka ini karena angka-angka tersebut sangat mengerikan dan telah menimbulkan reaksi global,” kata Griffiths menambahkan.
Griffiths menegaskan bahwa situasi di Gaza telah merupakan krisis global dan krisis kemanusiaan.
“Gaza adalah krisis global, seperti yang Anda tahu. Ini bukan hanya krisis di Gaza. Ini adalah krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis yang mempengaruhi politisi di seluruh dunia. Ini adalah krisis yang menyebabkan banyak orang turun ke jalan,” ucap Griffiths.
“Dan ini adalah krisis yang menghancurkan keyakinan kita, yang dibangun selama beberapa dekade bahwa perang tidak boleh menjadi pilihan pertama. Dan saya takut melihat bahwa dalam kasus ini, hal itu tidak benar,” ucap Griffiths menambahkan.