Iran Peringatkan Potensi Perluasan Konflik Jika Gencatan Senjata Tidak Diperpanjang
rakyatnesia.com – Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, memperingatkan bahwa konflik di Gaza berpotensi meluas jika gencatan senjata antara Israel dan Hamas tidak diperpanjang.
“Jika gencatan senjata ini dimulai besok dan tidak berlanjut, kondisi di kawasan tidak akan tetap sama seperti sebelum gencatan senjata, dan ruang lingkup perang akan meluas,” kata Amir-Abdollahian dalam wawancara dengan saluran televisi Al Mayadeen pada Rabu (22/11), seperti dilaporkan oleh kantor berita Iran Fars.
Dia menambahkan, “Kami tidak berusaha memperluas skala perang. Namun, jika intensitas perang meningkat, setiap kemungkinan untuk perluasan ruang lingkup perang bisa dibayangkan.”
Israel dan Hamas pada Rabu (22/11) telah menyetujui perjanjian gencatan senjata sementara yang berlangsung selama empat hari, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah sandera oleh Hamas.
Berdasarkan kesepakatan, setidaknya 50 sandera dari Israel harus dibebaskan oleh Hamas. Sementara itu, sekitar 150 tahanan dari Palestina juga mesti dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
Selama gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Kedua belah pihak juga menjamin akses masuk truk-truk bantuan kemanusiaan termasuk pasokan alat medis dan bahan bakar ke Gaza.
Menurut Kementerian Luar Negeri Qatar, waktu dimulainya gencatan senjata bakal diumumkan dalam 24 jam sejak Rabu. Qatar adalah mediator dalam perjanjian Israel-Hamas.
Namun, Israel menyebut ada penundaan dalam implementasi kesepakatan.
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi dalam sebuah pernyataan menyebut pembebasan para sandera di Gaza paling cepat dilakukan pada Jumat (24/11).
“Permulaan pelepasan [sandera] akan dilakukan sesuai kesepakatan awal antara para pihak, dan tidak sebelum hari Jumat,” kata Hanegbi, dikutip Reuters.
Ia tidak merinci apa alasan pembebasan sandera baru akan dimulai paling cepat pada Jumat.