rakyatnesia.com – Elon Musk, manusia terkaya versi Forbes, mengumumkan bahwa X Corp, versi rebranding dari Twitter yang dia akuisisi pada Oktober 2022, akan menyumbangkan seluruh pendapatan dari iklan dan langganan yang terkait dengan konflik di Gaza.
Sumbangan ini akan diberikan kepada rumah sakit di Israel dan Palang Merah/Bulan Sabit Merah di Gaza, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap orang-orang yang tidak bersalah terdampak oleh konflik tersebut.
Dalam cuitannya di akun media sosial X, Musk menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan kemanusiaan melalui sumbangan ini.
Sebuah pertanyaan dari seorang netizen mengenai potensi penyalahgunaan donasi oleh kelompok militan Hamas tidak langsung dijawab dalam informasi yang diberikan.
“Kami akan melacak bagaimana dana dibelanjakan dan disalurkan melalui Palang Merah/Bulan Sabit Merah. Ide-ide yang lebih baik dipersilakan,” Musk menjawab.
“Kita harus peduli terhadap orang-orang yang tidak bersalah tanpa memandang ras, keyakinan, agama, atau apa pun,” ia menambahkan.
Warganet @ChayaRaichik10 lantas mengunggah video pengakuan sosok yang diklaimnya sebagai pegawai Kementerian Kesehatan Gaza yang mengakui bahwa “Bulan Sabit Merah dimanfaatkan Hamas untuk kegiatan terorisnya.”
“Oke, apa cara yang lebih baik untuk membantu anak-anak di Gaza? Mungkin sekedar pembelian langsung perbekalan kesehatan anak,” Musk, yang juga CEO SpaceX, menyodorkan opsi lain.
“Tampaknya ini cara terbaik untuk memastikan pasokan medis benar-benar sampai ke anak-anak di Gaza,” timpal akun @ChayaRaichik10 itu.
Sementara, akun @krassenstein berkomentar bahwa perusahaan media sosial atau raksasa teknologi lain mesti melakukan hal yang sama, termasuk Google dan Meta.
“Kita harus melakukan apa pun yang kita bisa untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua orang,” ucap Elon Musk.
Sebelumnya, Musk beberapa kali berkomentar agak berbeda dengan tokoh-tokoh Barat lainnya soal perang di Gaza, yang bermula dari serangan Hamas ke Israel, Sabtu (7/10).
Meski masih bicara soal terorisme Hamas, Musk memilih menyarankan jalan damai kepada Israel berupa “conspicuous acts of kindness.” Bentuknya, memberi bantuan pengobatan hingga pangan kepada warga Gaza.
Beberapa raksasa teknologi juga mengutuk Hamas dan tak melakukan hal sebaliknya terhadap Israel, seperti yang dilakukan Meta dan CEO-nya Mark Zuckerberg, serta TikTok.