2 Bocah Sendangrejo, Dander, Tersambar Petir. Ditemukan Tergeletak di Gubuk Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Nasib tragis menimpa 2 (dua) bocah, yang bermain di saat hujan, hingga ditemukan meninggal dunia di sebuah gubuk di area persawahan, yang berada di wilayah Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis (19/11/2020) sekira pukul 17:00 WIB.

Peristiwa itu berawal saat 2 bocah itu pergi bermain, yakni, Moch Aryo Saputro (13), pelajar, asal Desa Sendangrejo RT 004, RW 001, Kecamatan Dander dan Wahyu (13) asal Desa Sendangrejo, RT 007, RW 001, Kecamatan Dander.

Orang tua Moch Aryo Saputro yang bernama Harji (45), mencari anaknya saat hujan tiba. Karena dalam kondisi hujan anaknya tak ada di rumah. Namun, dalam pencarian itu anaknya tak ditemukan sehingga saat hujan telah reda dia kembali keluar rumah mencari anaknya lagi. Salah satu teman anaknya, memberikan informasi jika Aryo bersama Wahyu sebelum hujan tadi terlihat bermain bersama.

Dari infomasi tersebut, Harji dibantu beberapa warga mencari anaknya dan menelusuri kemana anaknya bermain bersama temanya itu. Pencarian, akhirnya sampai di area persawahan yang jaraknya sekitar 2 kilo meter dai rumah Harji itu.

Alangkah kagetnya Harji, saat melihat anaknya dan temannya, yang keduanya tergelatak di gubuk terbuka di area persawahan itu. Setelah di ceck ternyata keduanya dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi alias sudah meninggal dunia.

“Benar mas. Telah ditemukan 2 bocah dalam kondisi meninggal dunia di sebuah gubuk di area persawahan yang berada di wilayah Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander,” demikian dikatakan Kapolsek Dander AKP Dumas Barutu,SH, Kamis (19/11/2020) malam.

Masih menurut AKP Dumas Barutu, ciri-ciri mayat Moch Aryo Saputro, (13), pada mata sebelah kiri mengeluarkan darah, telinga kiri keluar darah, punggung sebelah kiri gosong, punggung bawah ada luka mengelupas seperti luka bakar, Kepala bersih, tulang leher tidak nampak patah, keluar sperma pada kemaluan dan luka lecet kaki sebelah kiri.

Sedangkan ciri mayat Wahyu (13), yakni, celana dalam korban warna merah sobek terbakar,, telinga kanan dan kiri mengeluarkan darah, rambut belakang bawah bekas terbakar, luka bakar pada punggung belakang kanan kiri, luka bakar pada pantat dan kemaluan keluar sperma.

“Berdasarkan pemeriksaan medis, kedua korban dinyatakan meninggal dunia murni akibat tersambar petir,” tegas Kapolsek Dander AKP Dumas Barutu,SH, Kamis (19/11/2020).

Ditambahkan, di tubuh kedua korban tersebut tak ditemukan luka-luka atau kekerasan sebelum korban meninggal dunia akibat tersambar petir itu.

Masih menurut AKP Dumas Barutu, orang tua korban menerima kejadian yang menimpa anaknya adalah takdir sehingga mereka tak mengijinkan anaknya diotopsi. Sehingga mereka diminta oleh pihak kepolisian untuk membuat surat pernyataan bermaterai dan selanjutnya jasad korban diserahkan kepada keluarganya untuk segera dikebumikan.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read