BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Kerja Sama Operasional (KSO) Pertamina EP, Geo Cepu Indonesia (GCI) menggelar sosialisasi pembangunan sektor Minyak dan Gas (Migas) dengan para penambang tradisional, Jum’at (18/11/2016). Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rest Room 1 Distrik Kawengan, Kecamatan Kedewan dan diikuti oleh pemilik sumur KW 08, 73, 82, 89, 118, P15, PHz 05.
Sosialisasi yang berlangsung sekitar pukul 10.00 wib ini berlangsung secara tertutup untuk para awak media yang sedang melakukan peliputan. Bahkan, di pintu masuk Ruang Rest Room dijaga ketat oleh Security dan anggota PAM Obvit Polda Jatim dengan bersenjata lengkap.
Rofiq, salah satu awak media online lokal yang berasal dari Tuban mengatakan, sosialisasi ini seharusnya terbuka. Jika dilaksanakan secara tertutup dan tak boleh diliput media, berarti ada persoalan yang disembunyikan oleh pihak GCI. Dia juga merasa heran dengan kegiatan yang berlangsung secara tertutup itu.
“Manajemen tidak mengijinkan wartawan masuk untuk melakukan liputan di dalam, saya heran kenapa kegiatan ini tertutup. Yang namanya sosialisasi itu, seharusnya terbuka dan boleh diliput wartawan untuk selanjutnya disajikan dalam sebuah berita untuk dibaca masyarakat secara luas. Kalau sosialisasi tertutup seperti ini, kemungkinan ada suatu permasalahan yang cukup besar yang tidak sembarang orang boleh mnegetahuinya. Kira-kira masalah apa ya,” kata Rofiq dengan nada tanya, Jum’at (18/11/2016).
Sosialisasi yang dilakukan oleh KSO PT Pertamina EP yaitu GCI ini sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya, kegiatan juga berlangsung secara tertutup bagi awak media.
Berdasarkan informasi yang layak dipercaya, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan BCI merupakan sosialisasi peraturan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sosialisai yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu, dihadiri oleh perwakilan GCI, Pejabat Polda Jatim, Danramil, Polsek Kedewan, serta undanga lainnya untuk membahas tentang penertiban Sumur tua yang berada di Kawasan GCI. **(Luh/Red).