Serangan Udara Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Petempur Fatah

rakyatnesia.com – Lima anggota Fatah, termasuk seorang petempur bernama Fatah, tewas dalam serangan udara yang jarang terjadi oleh Israel di Tepi Barat.

Serangan tersebut terjadi pada Sabtu (18/11) pagi waktu setempat, menurut sumber-sumber dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan Fatah. Kelima korban tewas dilaporkan sebagai petempur sayap bersenjata partai Fatah di bawah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Serangan ini merupakan bagian dari peningkatan tindakan militer Israel yang ditargetkan kepada kelompok-kelompok milisi Palestina di Tepi Barat, yang telah meningkat sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober terhadap wilayah selatan Israel.

Militer Israel menyatakan telah membunuh “sejumlah teroris” dalam serangan udara di kamp pengungsi Balata di Nablus, yang diakui oleh PBB sebagai tempat tinggal sekitar 24.000 orang dan dikelola oleh PBB.

Kamp pengungsi Balata dianggap sebagai pusat militan dan tempat tinggal bagi petempur dari Hamas, Jihad Islam, dan partai Fatah yang memimpin Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel sejak tahun 1967.

Organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan lima orang tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan udara Israel.

Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa serangan tersebut tampaknya berasal dari sebuah drone. Sumber Fatah mengonfirmasi bahwa para korban tewas adalah anggota gerakan yang didirikan oleh Yasser Arafat tersebut.

Mereka yang tewas dalam serangan itu termasuk Muhammad Zahed, kata militer Israel, yang menyebutnya sebagai “seorang teroris terkemuka di kota Nablus”. Militer Israel menyebut dia terlibat dalam penembakan pada bulan April di Yerusalem yang melukai dua warga sipil Israel.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel menyatakan mereka akan “terus beroperasi untuk menghilangkan ancaman dan menargetkan operasi yang terlibat dalam serangan teror terhadap Israel”.

Saksi mata mengatakan pasukan Israel memasuki kamp pengungsi dengan berjalan kaki setelah serangan udara dan menghancurkan sebuah rumah kosong, tanpa menimbulkan korban lebih lanjut.

Serangan udara itu terjadi sehari setelah militer Israel mengatakan pihaknya telah menewaskan sedikitnya tujuh milisi dalam dua konfrontasi terpisah di Tepi Barat.

Lima orang tewas di kamp pengungsi Jenin, kata militer Israel, dan menambahkan dua “penyerang” juga tewas di dekat Hebron setelah melepaskan tembakan ke arah tentara Israel.

Exit mobile version