BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Memasuki musim penghujan di penghujung tahun 2021 ini, telah terjadi hujan turun deras yang disertai angin kencang hampt setiap hari atau yang biasa disebut cuaca ekstrem. Hal itu, mengakibatkan bencana alam, yakni, tanah longsor, banjir bandang hingga pohon tumbang.
Termasuk terjadinya pohon tumbang yang terjadi di jalan PUK yang berada di Jalur Pohwates – Kedungadem, tepatnya di Raya Pohwates, turut Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, yang memakan korban hingga 2 (dua) orang meninggal dunia.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, yang merupakan instansi yang salah satu tugasnya melakukan perawatan dan penebangan pohon, setiap hari telah melakukan pengawasan kondisi pohon dan mengeksekusi pohon-pohon yang rawan tumbang.
“Melakukan pengawasan pohon setiap hari dengan menyisir pohon di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan melakukan eksekusi pohon yang rawan tumbang. Baik pohon yang sudah tua, keropos, terlalu tinggi atau terlalu rindang agar segera di potong,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Hanafi, Rabu (17/11/2021).
Lanjut Hanafi, ada pohon yang karena akarnya berkurang sehingga rawan tumbang. Sehingga pihaknya memerintahkan personilnya untuk melakukan tim survey dan merespon pengaduan masyarakat jika ada pohon yang rawan tumbang sehingga langsung bisa ditindak lanjuti.
“Saat ini, Tim DLH sedang melakukan penebangan pohon di Jalan Nasional Jalur Bojonegoro – Babat, tepatnya di Jalan Raya Baureno. Semoga, penebangan berjalan dengan baik dan tak lagi ada pohon tumbang yang bisa membahayakan para pengguna jalan,” kata Hanafi menegaskan.
Perlu diketahui, pihak DLH Bojonegoro melakukan penebangan di Jalan dalam kota Bojonegoro, di Jalan Provinsi, di Jalan Nasional dan Jalan Poros Kecamatan atau Jalan PUK yang berada di Wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur ini.
**(Kis/Red).