Kebakaran Di Jatinawong Lamongan, Dan Temuan Buaya Putih Di Bengawan Solo

Peristiwa – Kebakaran Di Jatinawong Lamongan, Dan Temuan Buaya Putih Di Bengawan Solo, Musibah kebakaran kembali menyerang warga, kali ini terjadi di Dusun Nawong, Desa Datinawong, Kec Babat, Kabupaten Lamongan. dalam kejadian tersebut setidaknya ada lima rumah yang terbakar kerugian mencapai Rp 500 juta.

Kebakaran itu semula dipicu terbakarnya rumah milik nenek Sriah (73) yang kali pertama dilalap si jago merah.

Rumah Sriah kosong ditinggal tidur di rumah anaknya. Dari rumah Sriah, api kemudian menjalar ke 2 rumah korban Kusnan (60) dan 2 rumah milik Muslikah (56).

Rumah korban Sriah terbuat dari kayu dan kondisi sudah lapuk, sehingga api cepat membesar dan menjalar ke empat rumah tetangganya itu.

Warga mencoba memadamkan api, namun tidak berhasil. Api baru berhasil dipadamkan setelah petugas PMK Babat, dibantu Polse, Koramil Babat datang di TKP.

Baca juga :  Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Korban Ada 4 Orang

Namun api sudah melahap habis lima rumah korban. Api cepat membesar lantaran didorong hembusan angin dan suhu panas.

Sementara petugas PMK berhasil melokalisir api sehingga tidak sampai menjalar rumah lainnya.

“Kerugian akibat peristiwa ini kurang lebih Rp 500 juta,” kata Kasubag Humas Polres Lamongan, Kompol Harmudji.

Buaya Putih Ditemukan di Sekitar Sungai Bengawan Solo, Kec Baureno, Bojonegoro

Warga Desa Kalisari, Kec Baureno , Kab Bojonegoro tengah dihebohkan dengan penampakan Buaya, setidaknya ada 6 ekor buaya yang terlihat menyeberang sungai terpanjang di Pulau Jawa Itu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur yang menerima laporan itu langsung mengecek untuk memastikan kebenarannya.

“Masih kami koordinasikan dengan Tim SAR gabungan untuk mengecek keberadaan buaya Bengawan Solo. Kalau memang benar ya langkah yang dilakukan hanya mengamankan sekitarnya,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, MZ Budi Mulyono, Jumat (16/11/2018).

Budi mengaku sudah memperoleh laporan adanya penampakan enam buaya itu dari anggota Tim SAR gabungan. BPBD, menurut dia, perlu berkoordinasi dengan Seksi Konservasi Wilayah 2 Bojonegoro terkait pengamanan sejumlah buaya Bengawan Solo itu.

Hal senada disampaikan Camat Baureno, Hariyanto yang juga sudah meminta masyarakat di tepian Bengawan Solo di lokasi buaya Bengawan Solo mengambang untuk berhati-hati. Terkait kebenaran kemunculan buaya itu, ia mengaku belum mengetahui pasti, sebab belum ke lokasi menyaksikan sendiri, karena informasi kemunculan sejumlah buaya itu dari informasi masyarakat.

“Forkopimda Baureno dan pihak desa meminta masyarakat yang melakukan aktivitas di Bengawan Solo berhati-hati. Yang jelas informasi munculnya buaya Bengawan Solo sudah kami laporkan ke kabupaten,” ujarnya.

Dari informasi yang diterima, masyarakat di sekitarnya menonton adanya sejumlah buaya yang muncul ke permukaan aliran Sungai Bengawan Solo dari tepi.

Sejumlah foto yang beredar terlihat warga berada di tepian Bengawan Solo di desa setempat menyaksikan buaya dengan ukuran cukup besar mengambang di tengah sungai tersebut. Selain itu, juga ada foto dengan gambar buaya yang lokasinya di Bengawan Solo terlihat samar-samar di dekat rumpun bambu.

“Tim SAR perlu turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran keberadaan buaya Bengawan Solo itu. Sebab, warga khawatir kalau buaya itu naik ke darat,” ungkap salah seorang anggota SAR gabungan, Sukirno.

Exit mobile version