Ditemukan Tewas Tergeletak di Sawah, Diduga Karena Sakit Epilepsinya Kambuh

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Ditemukan sesosok mayat tergeletak di persawahan turut Dusun Beton, Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis (16/11/2017) sekira pukul 11:00 wib.

Jasad korban diketahui bernama Mohammad Muzaini (37) seorang warga Dusun Jintel yang tinggal di Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro. Dimana, korban berpamitan hendak mencari rumput (Ngarit, Jawa red) untuk makan ternak miliknya. Belum dapat rumput, tapi korban pulang hanya tinggal nama. Dikarenakan, korban meninggal dunia saat masih beraktifitas ngarit itu.

Korban ditemukan meninggal dunia oleh tetangganya, lalu dievakuasi untuk dibawa ke rumah duka. Setelah itu, baru dilaporkan ke Mapolsek Kedungadem. Mendapat laporan tersebut, pihak Polsek langsung meluncur ke rumah duka dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) di lokasi kejadian serta menanyai para saksi atas kejadian meninggalnya seorang pencari rumput itu.

Kapolsek Kedungadem AKP Subakir, membenarkan adanya kejadian seorang warga Dusun Jintel, Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, yang tewas di tengah sawah saat korban hendak mencari rumput untuk pakan ternak miliknya.

“Menurut salah seorang saksi, korban berangkat hendak mencari rumput sekira pukul 10:00 wib. Namun, sekira pukul 11:00 wib korban sudah ditemukan tewas,” tegas Kapolsek Kedungadem AKP Subakir, Kamis (16/11/2017).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui panjang mayat 170 sentimeter, rambut hitam, kulit sawo matang. Korban mengenakan pakaian kaos lengan panjang warna hijau dan celana pendek warna abu-abu.

Dari hasil pemeriksaan medis, yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Kedungadem, menyatakan bahwa korban tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Sehingga, korban dinyatakan meninggal karena riwayat sakit epilepsi (ayan, Jawa red) yang dideritanya.

“Berdasarkan penuturan keluarganya, kematian korban diakibatkan penyakit epilepsi yang telah diderita oleh korban sejak masih kecil. Dimungkinkan, saat itu penyakit epilepsinya kambuh dan tidak ada yang menolong sehingga korban harus meninggal dunia,” ungkap AKP Subakir.

Dalam kejadian tersebut, ahli waris korban menyatakan menerima peristiwa ini sebagai musibah ari Allah SWT dan menolak jika korban harus diotopsi. Sehingga keluarga korban membuat surat pernyataan dan dibuatkan berita acara oleh Polsek Kedungadem yang diketahui dan disaksikan kepala desa setempat.

Sehingga, jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk segara dimakamkan. **(Agus P/Red).

 

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar