Siapakah Ahlul Bait? Huruf Arab Dan Latin
Belakangan ini, jika kita berbicara tentang ahlul bait, maka langsung dicap sebagai penganut agama Syiah. Bisa juga, penganut agama Syiah menyangka kita bagian dari mereka. Di tambah lagi ada organisasi di Indonesia yang menyebutkan Ahlul Bait dalam namanya.
Sungguh, ini adalah pemahaman yang salah kaprah. Sebab, Ahlul Bait menurut Ahlussunnah sangat berbeda jauh dengan apa yang dipahami oleh agama Syiah.
Jika kita membaca hadits, tentu akan kita dapatkan beberapa riwayat yang shahih tentang keutamaan Ahlul bait (keluarga) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Imam Muslim meriwayatkan di dalam kitab Shahih dari Zaid bin Arqam Radhiyallahu Anhu, bahwa ia berkata,
“Suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berdiri menyampaikan khutbah kepada kami di sebuah mata air yang bernama Khum dan terletak di rakyatnesia Mekah dan Madinah. Beliau memuji Allah dan memuja-Nya, lalu memberi nasehat dan peringatan, kemudian bersabda,
“Amma ba’du. Wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya hanyalah seorang manusia, dan telah hampir masanya kedatangan utusan Tuhanku (malaikat pencabut nyawa) dan saya akan menyambutnya. Dan saya tinggalkan untuk kalian dua perkara yang sangat berat: yang pertama adalah kitabullah (Al-Qur`an) yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, maka ambillah apa-apa yang ada di dalam kitabullah dan berpeganglah kepadanya.”
Beliau terus memotivasi dan menganjurkan manusia untuk mengamalkan kitabullah, kemudian beliau bersabda, “Dan ahlul baitku, saya ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku, saya ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku, saya ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku.” (HR. Muslim)
Wahai saudara sekalian yang tercinta.
Sesungguhnya di rakyatnesia pokok-pokok akidah seorang muslim adalah kecintaan kepada ahlul bait Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, menjadikan mereka pemimpin, dan menjaga wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam saat beliau mengatakan,
“saya ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku, saya ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku, saya ingatkan kalian kepada Allah dalam memperlakukan ahlul baitku.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan umatnya untuk menghormati ahlul baitnya, memuliakan mereka, mengetahui hak-hak mereka, dan tidak mengganggu mereka dengan cacian ataupun gangguan lainnya.
Para ulama berkata, “Kedua perkara yang disampaikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam itu disebut sangat berat karena keagungannya dan pentingnya perkara itu. Dikatakan juga bahwa alasannya adalah karena beratnya mengamalkan kedua perintah tersebut.”
Demikian ditulis Sayyid Hasan Al-Husaini dalam kitabnya Uzhama’ min Ahlil Bait (Tokoh-tokoh Besar dari Kalangan Ahlul Bait)