Berita

Hamas Menantang Tudingan AS dan Israel Terkait Penggunaan RS Al Shifa di Jalur Gaza

rakyatnesia.com – Milisi Hamas Palestina mengajukan tantangan terhadap tuduhan yang dilontarkan oleh Amerika Serikat dan Israel terkait penggunaan Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza sebagai pusat komando dan operasi milisi mereka.

Dalam upayanya membela diri, Hamas memanggil Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membentuk sebuah komite internasional yang akan melakukan inspeksi terhadap seluruh rumah sakit di wilayah tersebut.

Tuntutan kepada PBB ini muncul setelah Israel dan Amerika Serikat menuduh Hamas memanfaatkan Rumah Sakit Al Shifa untuk keperluan militer. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang menjalankan operasi darat di Gaza dengan tujuan mengalahkan Hamas dan menyelamatkan sandera. Dalam pernyataan resmi, militer Israel menegaskan bahwa konflik ini adalah pertempuran melawan Hamas, bukan melibatkan warga sipil di Gaza.

Israel menuding Hamas terus-menerus menggunakan RS Al Shifa untuk kepentingan militer, dan hal ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap status perlindungan rumah sakit yang diakui dalam hukum internasional.

Per hari ini Rabu (15/11), Israel langsung mengumumkan “operasi militer” ke Al Shifa usai juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan Washington mendapat informasi bahwa Hams menggunakan rumah sakit-rumah sakit di Gaza untuk operasi mereka.

Namun, Kirby tidak menjelaskan dan memaparkan bukti atas klaim tersebut, yang selama ini dijadikan Israel pembenaran atas serangan brutal mereka ke rumah sakit dan fasilitas medis lainnya di Gaza.

Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) juga menuding RS Al Shifa menjadi tempat Hamas menyimpan senjata dan mengoperasikan komandonya.

“Hamas dan Jihad Islam Palestina menggunakan beberapa rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk RS Al Shifa dan terowongan di bawahnya untuk menyembunyikan dan. mendukung operasi militer mereka serta penyanderaan,” ucap Kirby.

Hamas telah membantah tuduhan tersebut dan menuduh AS melontarkan narasi palsu yang memberi “lampu hijau” bagi Israel untuk membantai warga sipil di Jalur Gaza.

Pihak rumah sakit juga telah berulang kali dan konsisten membantah tuduhan Israel, bahwa Hamas membangun pusat komando di rumah sakit itu.

Saat ini ada sekitar 650 pasien yang dirawat di Al Shifa, di mana 100 di antaranya dalam kondisi kritis. Fasilitas medis ini juga menampung 2.000 hingga 3.000 pengungsi, serta 700 petugas medis dan administrator.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button