13 Perwakilan dari Thailand, Kunjungi Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- sebanyak 13 orang dari Thailand melakukan kunjungan di Kabupaten Bojonegoro, Senin (14/11/2016). Rombongan diterima langsung oleh Bupati Bojonegoro, Drs. H. Suyoto,Msi, di Rumah dinas (Rumdin) Bupati yang berada di belakang Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur.

Mr Thanawul dari Permanent Secretary Ministry Of Education Thailand selaku pimpinan rombongan menyampaikan bahwa 13 perwakilan ini terdiri dari Director Non Formal and Informal Education (NFIO) dibawah Permanent Secretary Ministry Of Education. Menurutnya, kunjungan di Bojonegoro ini merupakan kunjungan balasan setelah beberapa waktu lalu PKBM Bojonegoro melakukan kunjungan serupa di Thailand.

“Agenda dalam kesempatan ini adalah melihat dari dekat pendidikan non formal yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Bojonegoro,” katanya.

Ditambahkan 13 rombongan ini terdiri dari beragam profesi dan tak hanya dari Bangkok namun semua daerah turut serta dalam kesempatan kunjungan kali ini.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh rombongan yang hadir dalam kesempatan itu. Bahkan Kang Yoto – demikian Bupati Bojonegoro, akrab disapa – dirinya sempat menawarkan salah satu jajanan khas Bojonegoro kepada seluruh Rombongan. Kang Yoto menuturkan kue semprong ini adalah pemberian dari warga Bojonegoro dan kue tersebut merupakan jajanan tradisional Bojonegoro.

“Memberikan kue, adalah bentuk penghargaan dan cinta kasih masyarakat kepada pimpinan mereka,” ungkapnya.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati mengajak seluruh rombongan untuk menyaksikan perjalanan hidup Kabupaten Bojonegoro yang dimulai dari sejarah kemiskinan yang luar biasa diawal tahun 1900. Perjalanan kemiskinan Bojonegoro terasa dan sisa sisanya masih bisa kita temui sampai sekarang. Kini, Bojonegoro membangun daerahnya dengan semangat Open Government Partnership (OGP). Yang diawali dengan membangun semangat transparansi, salah satunya adalah dengan keterbukaan informasi publik.

“Pemerintah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan saran dan kritik kepada pemerintah kabupaten melalui kegiatan Dialoq Interakstif yang dilaksanakan secara rutin setiap Jumat siang,” ujar Kang Yoto, di rumah dinasnya, Senin (14/11/2016).

Kini OGP yang dikembangkan Bojonegoro yang dimulai dari level terendah dan bersinergi dengan empat komponen yakni Akademisi, Bisnisman, Komunitas dan Pemerintah. **(Luh/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar