Berita

Membuat Onar Lagi, Menteri Keamanan Israel Menyerukan Penumpasan Pendukung Hamas

rakyatnesia.com – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, menyatakan niatnya untuk menumpas pendukung Hamas, termasuk kelompok milisi Palestina tersebut.

Pernyataan ini diungkapkannya dalam wawancara dengan Channel 12 Israel. Ben-Gvir mengklasifikasikan orang-orang yang mendukung Hamas sebagai teroris.

“Demi kejelasan, ketika mereka mengatakan Hamas perlu ditumpas, itu juga mencakup orang-orang yang ‘bernyanyi’, mereka yang memberikan dukungan, dan mereka yang membagikan ‘permen’,” ujar Ben-Gvir, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu Agency. “Mereka semua adalah teroris. Mereka semua harus ditumpas.”

Itamar Ben-Gvir merupakan Menteri Keamanan Nasional Israel yang mendukung supremasi Yahudi. Ia baru-baru ini mendistribusikan senjata kepada warga sipil di Negeri Zionis tersebut.

Selain itu, Ben-Gvir juga mempersenjatai warga sipil Israel yang bermukim di Tepi Barat.

Berdasarkan laporan, sekitar 25 ribu senjata, amunisi, dan alat perang alinnya, dibeli dari perusahaan senjata Israel. Itu merupakan bagian dari kampanye Ben-Gvir dalam mempersenjatai warga sipil Israel.

Ben-Gvir merupakan mantan anggota gerakan Kahane yang dicap rasis. Gerakan itu kemudian dilarang oleh Israel pada 1998 karena diduga melakukan tindakan terorisme. Amerika Serikat pun mencap gerakan itu seabgai organisasi teroris.

Ia juga pernah dihukum pada 2007 karena terbukti melakukan tindakan rasisme dan mendukung organisasi teroris.

Itamar Ben-Gvir kemudian ditunjuk oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebagai Menteri Keamanan Nasional pada November 2022.

Di sisi lain, agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, memasuki hari ke-37. Jumlah korban tewas melampaui 11.100 orang dari sisi Palestina hingga Minggu (12/11).

Dari total tersebut, lebih dari 8.000 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

“Kami ingat bahwa pasukan pendudukan (Israel) melakukan lebih dari 1.130 pembantaian dan jumlah korban mencapai lebih dari 11.100 orang tewas, termasuk lebih dari 8.000 anak dan perempuan, dan jumlah korban luka lebih dari 28 ribu orang,” tulis kantor media pemerintah Gaza, seperti dikutip Anadolu Agency.

Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel mengintensifkan serangan darat dan udara di rumah sakit-rumah sakit Gaza utara, terutama Al Shifa.

Sejak Sabtu, pasukan Negeri Zionis mengepung kompleks medis itu dari segala penjuru. Kendaraan militer Israel ditempatkan di dekat gerbang utama Al Shifa, yang secara langsung menargetkannya di tengah baku tembak serta serangan drone tiada henti.

Tiga badan PBB yang terdiri dari UNFPA, UNICEF, dan WHO telah mengecam situasi horor yang dialami fasilitas kesehatan di Gaza selama lebih dari sebulan agresi Israel.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button