rakyatnesia.com – Bendera setengah tiang berkibar di berbagai kompleks kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di negara-negara Asia pada Senin (13/11) sebagai tanda penghormatan terhadap lebih dari 100 staf PBB yang tewas dalam konflik di Jalur Gaza.
Dilansir oleh AFP pada Senin (13/11/2023), setiap kantor PBB juga menggelar momen mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang para staf yang kehilangan nyawa dalam perang antara Israel dan Hamas yang berlangsung selama lebih dari sebulan terakhir di wilayah Palestina tersebut.
Bendera PBB berwarna biru dan putih di kantor PBB di Bangkok, Tokyo, dan Beijing diturunkan menjadi setengah tiang pada pagi hari Senin (13/11), sekitar pukul 09.30 waktu setempat.
Tindakan mengibarkan bendera setengah tiang ini dilakukan oleh PBB sehari setelah organisasi tersebut melaporkan ‘sejumlah besar kematian dan cedera’ akibat serangan terhadap fasilitas PBB di Jalur Gaza.
Badan PBB untuk mendukung para pengungsi Palestina, UNRWA, mengumumkan pada Jumat (10/11) lalu bahwa lebih dari 100 stafnya tewas di Jalur Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas.
Israel melakukan pengeboman besar-besaran terhadap Jalur Gaza sejak Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober lalu. Laporan otoritas Tel Aviv menyebut serangan Hamas itu menewaskan sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar warga sipil. dan membuat lebih dari 240 orang lainnya disandera.
Para sandera yang diduga kini ditahan di wilayah Jalur Gaza itu, terdiri atas warga sipil dan tentara Israel serta sejumlah warga negara asing.
Sementara laporan terbaru otoritas Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut lebih dari 11.078 orang, sekitar 40 persennya anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel selama lima pekan terakhir.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pekan lalu, melaporkan bahwa rata-rata satu anak tewas setiap 10 menit dalam perang yang berlangsung di Jalur Gaza. WHO bahkan menggambarkan sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza saat ini sedang ‘bertekuk lutut’ menghadapi situasi kemanusiaan yang mengerikan.
“Rata-rata, satu anak tewas setiap 10 menit di Gaza,” sebut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB.