Gagal Panen Padi? Petani Bojonegoro Bakal Peroleh Asuransi

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Para petani di wilayah Kabupaten Bojonegoro, memperoleh angin segar. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pertanian Bojonegoro bakal memberikan Program asuransi kepada petani, dimana petani akan memperoleh ganti rugi jika mengalami gagal panen akibat terserang hama atau terkena bencana alam.

Asuransi untuk petani itu, pihak Pemerintah menggandeng PT Jasindo (Asuransi Jasa Indonesia) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengelola asuransi petani tersebut. Jika mengikuti asuransi itu, maka para petani diwajibkan membayar Rp 180 ribu per hektarnya.

Hanya saja, dana asuransi tersebut masih di subsidi oleh pemerintah sehingga per hektar petani hanya diwajibkan membayar Rp 36 ribu per hektar. Jika mengikuti asuransi dan gagal panen padi maka per hektarnya petani berhak memperoleh bantuan Rp 6 juta.

Kepala Dispertan Bojonegoro Ahmad Djupari menjelaskan, asuransi yang diberikan kepada petani bertujuan untuk memberikan keringanan dan mengurangi beban bagi petani yang diakibatkan karena gagal panen tersebut.

“Petani di Bojonegoro bakal dapat asuransi jika mengalami gagal panen akibat berbagai bencana seperti terkena bencana alam berupa banjir atau diserang hama sehingga gagal panen. Karena tujuan diberikanya asuransi tersebut adalah untuk mengurangi beban petani jika terjadi gagal panen,” katanya, Jum’at (11/11/2016).

Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, jumlah asuransi petani tahun 2016 ini sebanyak 1.364 orang dengan luas lahan 1.363,8 hektar yang tersebar di 6 (enam) kecamatan di Bojonegoro. 6 (enam) Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Bojonegoro, Kapas, Kanor, Balen, Padangan dan Kecamatan Sumberejo.

Kecamatan Bojonegoro jumlah asuransi petani mencapai 56 orang dengan alokasi luas wiilayah pertanian mencapai 78 hektar. Sedangkan Kecamatan Kapas jumlah total 884 orang dengan luas lahan 773,76 hektar. Untuk Kecamatan Kanor asuransi petani sebanyak 124 orang dengan luas wilayah 167 hektar.

Kecamatan Balen penerima asuransi petani sebanyak 345 orang dengan luas lahan pertanian 178 hektar. Kecamatan Padangan jumlah total 400 orang dengan jumlah luas lahan sebanyak 187,38 hektar. Kecamatan Sumberjo berjumlah 55 orang dengan luas 28,8 hektar.

“Sementara ini untuk Proses target pencapaian luas wilayah pertanian ada 13 ribu hektar dan baru mencapai 20 persen, mudah-mudahan target bisa cepat terpenuhi,” ungkap Djupari.

Salah seorang Kepala UPT Dinas Pertanian Bubulan Sugiharto mengatakan, asurasi petani merupakan program baru bagi petani sehingga membutuhkan sosialisasi yang intens kepada para petani, kelompok tani dan gapoktan.

“Pelu adanya sosialisasi kepada petani. Seperti halnya wilayah Kecamatan Bubulan juga baru ada 2 (dua) desa yang ikut asuransi yakni 105 hektar petani Ngorogunung dan 27 hektar pada petani Desa Cancung. Untuk 3 desa yang lain yakni Bubulan, Clebung dan Sumberbendo, masih dalam proses sosialisasi,” tegasnya. **(Kis/Luh).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar