Staf Kongres AS di Capitol Hill: Serukan Gencatan Senjata di Gaza setelah Ribuan Korban Tewas
rakyatnesia.com – Sejumlah staf Kongres Amerika Serikat melakukan demonstrasi di Capitol Hill, Washington, AS pada Rabu (8/11) untuk menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina. Aksi ini dilakukan sebagai respons terhadap lebih dari 10.500 korban tewas akibat serangan Israel.
Kelompok demonstran ini menyebut diri mereka sebagai “Staf Kongres untuk Gencatan Senjata” dan menyampaikan aspirasi konstituennya yang mendesak adanya gencatan senjata.
Dalam rilis mereka yang dikutip oleh Anadolu Agency, mereka menyatakan, “Konstituen kami memohon gencatan senjata, dan kami adalah staf yang menjawab seruan mereka.”
Meskipun organisasi dan komunitas internasional telah beberapa kali menyerukan gencatan senjata di wilayah tersebut, hingga saat ini seruan tersebut belum terealisasi. Aksi protes ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap kondisi konflik yang terus berlanjut dan menimbulkan dampak kemanusiaan yang serius.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sekutunya yang juga anggota tetap Dewan Keamanan PBB, menolak gencatan senjata. Mereka takut upaya damai ini dimanfaatkan Hamas untuk menyerang Israel.
Di kesempatan itu, Staf Kongres juga mengungkapkan perang Israel dan milisi di Palestina, Hamas, yang berlangsung sejak 7 Oktober menimbulkan kengerian.
Mereka lantas menuduh atasan mereka di Capitol Hill tak mendengarkan orang-orang yang mereka wakili.
“Kami menuntut para pemimpin kami angkat bicara; menyerukan gencatan senjata, pembebasan semua sandera, dan segera melakukan deeskalasi,” ungkap mereka.
Sejak perang pecah, Israel menggempur sekolah, tempat ibadah, kamp pengungsian hingga rumah sakit.
Mereka juga memblokade total Jalur Gaza sehingga menyulitkan bantuan kemanusiaan masuk. Israel hingga kini melarang bahan bakar minyak masuk wilayah itu lantaran takut digunakan Hamas.
Pasukan Israel juga mengusir warga dari utara Gaza karena mereka hendak melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah itu.
Korban tewas akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, selama satu bulan terakhir telah melebihi jumlah korban meninggal dunia dalam perang Rusia vs Ukraina yang berlangsung sejak 2022 lalu.
Per Rabu (8/11), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 10.569 warga Palestina tewas imbas serangan Israel di Gaza, dengan 4.324 di antaranya merupakan anak-anak dan 2.823 lainnya perempuan.
Sementara itu, sebanyak 26.475 orang lainnya terluka akibat gempuran Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu. Masih ada 2.550 orang, termasuk 1.350 anak-anak, hilang di Gaza.