Berita

Menteri Israel Membahas Penggunaan Senjata Nuklir di Gaza, Ini Tanggapan Rusia

rakyatnesia.com – Rusia telah memberikan tanggapannya terhadap pernyataan Menteri Warisan Israel, Amichai Eliyahu, yang menyatakan bahwa senjata nuklir bisa menjadi pilihan dalam konflik dengan Hamas di Gaza. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengungkapkan pandangan Moskow terkait isu ini.

Zakharova menyoroti bahwa masalah utama adalah pengakuan oleh Israel terkait senjata nuklir. Ia bertanya-tanya di mana posisi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan inspektor-inspektor nuklir internasional dalam konteks pengakuan tersebut.

“Dalam pertanyaan utama, apakah kita sekarang mendengar pernyataan resmi tentang keberadaan senjata nuklir?” jelas Zakharova seperti yang dikutip oleh kantor berita pemerintah RIA dan dilaporkan oleh Al Jazeera.

Pernyataan kontroversial ini muncul setelah Amichai Eliyahu, seorang menteri Israel, menyatakan bahwa senjata nuklir dapat menjadi salah satu pilihan dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas di Gaza.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan stasiun radio Israel Kol Barama, Eliyahu mengatakan ia tidak puas dengan respons militer Israel di Gaza sebagai. Menanggapi hal ini, radio itu bertanya apakah menteri tersebut mungkin mendukung penggunaan ‘sejenis bom atom’ di wilayah Gaza ‘untuk membunuh semua orang’.

“Itu salah satu pilihan,” kata Eliyahu kepada radio itu dikutip Newsweek, Senin (6/11/2023).

Menanggapi pernyataan Eliyahu, Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut komentar tersebut tidak sesuai realita. Menurutnya, Israel tidak akan membunuh orang-orang yang tidak bersalah.

“Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (militer) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah,” bunyi pernyataan dari kantor Netanyahu.

“Eliyahu akan diskors dari semua pertemuan pemerintah sampai pemberitahuan lebih lanjut,” The Jerusalem Post melaporkan.

Pada hari Senin, sekutu Israel yang menjadi rival Rusia, Amerika Serikat (AS), juga mengecam komentar Eliyahu sebagai sepenuhnya tidak dapat diterima. Washington juga menyatakan hal ini sebagai bagian dari retorika kebencian.

“Kami terus percaya bahwa penting bagi semua pihak dalam konflik ini untuk menahan diri dari retorika kebencian,” kata wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel dalam sebuah pengarahan.

Dari kawasan, pernyataan Eliyahu juga mendapatkan respon dari salah satu patron Timur Tengah, Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut adanya penyebaran ekstremisme dan kebrutalan di antara anggota pemerintah Israel atas pernyataan ini.

“Lagi pula, tidak memecat menteri dan hanya membekukan keanggotaannya merupakan tindakan yang sangat mengabaikan semua standar dan nilai-nilai kemanusiaan,” bunyi pernyataan tersebut.

Pada 7 Oktober, Hamas memimpin serangan militan Palestina yang paling mematikan terhadap Israel dalam sejarah, dan Israel kemudian melancarkan serangan udara terberatnya ke Gaza sebagai tanggapannya.

Hingga saat ini lebih dari 1.400 orang di Israel tewas dan lebih dari 10.300 warga Palestina di Gaza telah terbunuh dalam serangan balasan Tel Aviv ke wilayah kantong itu. Selain itu, sebanyak 200 warga Israel juga diculik oleh Hamas dan dibawa ke dalam Gaza.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button