Berapa Biaya Perbandingan Antara Satu Rudal Iron Dome Israel dan Roket Hamas?
rakyatnesia.com – Iron Dome Israel menjadi perhatian publik setelah rudal-rudal pencegat tersebut mengalami kegagalan teknis dan secara tidak sengaja mengenai beberapa situs di Tel Aviv.
Menurut laporan dari Middle East Monitor, rudal-rudal pencegat yang ditembakkan dari Iron Dome berputar-putar di langit dan akhirnya mendarat di Rishon LeZion. Akibatnya, bangunan-bangunan di sekitarnya mengalami kerusakan.
Israel memiliki sepuluh baterai Iron Dome yang ditempatkan di berbagai lokasi di seluruh negara tersebut, yang bertujuan untuk melindungi warganya dan infrastruktur sipil. Namun, pembangunan dan pemeliharaan sistem pertahanan udara ini dilaporkan menghabiskan banyak biaya.
Menurut situs Air and Space Forces Magazine yang fokus pada isu militer, Israel dan sekutunya Amerika Serikat telah mengeluarkan miliaran dolar untuk pengembangan dan operasionalisasi Iron Dome.
Kubah Batu akan bekerja dengan meluncurkan rudal untuk mencegat senjata itu masuk ke wilayah Israel. Salah satu rudal yang digunakan adalah misil pelacak yang dinamai Tamir.
Harga rudal Tamir sekitar US$20.000 atau sekitar Rp312 juta hingga US$ 100.000 atau sekitar Rp1,5 miliar per peluru kendali.
Beberapa sumber menyebut dua Tamir diluncurkan untuk setiap proyektil yang masuk guna memastikan keberhasilan. Israel enggan membeberkan rincian semacam itu, tetapi jika informasi itu benar berarti biaya yang dikeluarkan untuk setiap tembakan bisa mencapai dua kali lipat, US$40.000 atau sekitar Rp625 juta hingga US$200.000 (sekitar Rp3 miliar).
Sementara itu, mantan ketua pusat penelitian luar angkasa Fisher Institute, Tal Inbar, memperkirakan biaya pencegat Iron Dome berkisar antara US$50.000 (sekitar Rp780 juta) hingga $100.000 (sekitar Rp1,5 miliar) per misil.
Dikutip dari Times of Israel, Iron Dome Israel menembakkan sekitar 1.650 rudal dari 7-22 Oktober untuk mencegat serangan roket Hamas.
Sebanyak 1.100 rudal mampu mencegat roket Hamas di atas wilayah Israel. Sementara 550 rudal Iron Dome gagal mencegat roket Hamas. Dengan demikian biaya untuk menembakkan 1.650 rudal itu sebesar US$16,5 juta (setara Rp2,6 triliun).
Harga roket Hamas jauh lebih murah
Musuh bebuyutan Israel, Hamas, padahal menembakkan roket dengan harga yang jauh lebih rendah.
Pakar rudal dari Israel Uzi Rubin mengatakan biaya roket jarak pendek yang diluncurkan Hamas berkisar antara US$300 atau sekitar Rp4,6 juta hingga US$800 atau sekitar Rp12 juta per roket, demikian dikutip Anadolu Agency.
Lebih lanjut, Rubin menunjukkan bahwa roket terbaik Hamas “dibuat dengan relatif sederhana” dan “murah.”
Namun, Rubin meyakini Hamas mengeluarkan banyak biaya saat meluncurkan roket jarak panjang ke wilayah Israel.
Times of Israel melaporkan bahwa Hamas total menembakkan sekitar 7.400 roket dari 7-22 Oktober ke wilayah Israel dan hanya sedikit yang berhasil menembus wilayah pendudukan Zionis.
Dengan demikian jika dirinci dengan harga rata-rata US$500 per roket, Hamas menghabiskan biaya hingga US$3,7 juta (Rp58,9 miliar) menembakkan 7.400 roket.
AS dan Israel mulai mengembangkan rudal pada 2007. Baterai ‘kubah besi’ ini baru diluncurkan Setelah melewati serangkaian uji coba, baterai sistem pertahanan ini pertama dikerahkan pada 2011.
Iron Dome menjadi salah satu alat penting bagi Israel yang dikelilingi milisi-milisi yang memusuhinya.
‘Kubah besi’ terdiri dari tiga elemen utama yakni peluncur dan pencegat, radar multi-misi berbasis darat, dan sistem kontrol.