Serangan Israel ke Sekolah di Gaza Menyebabkan 20 Korban Jiwa

rakyatnesia.com – Pada Sabtu (4/11/2023) waktu setempat, setidaknya 20 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam serangan Israel yang tampaknya mengincar sebuah sekolah di Gaza utara. Kementerian Kesehatan setempat di wilayah Palestina mengkonfirmasi tragedi ini.

Kementerian Kesehatan Gaza mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan, “Sebanyak 20 orang meninggal syahid, dan puluhan lainnya terluka parah.

Mereka telah dilarikan ke Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza setelah serangan langsung menargetkan sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat pengungsian darurat bagi warga Palestina di daerah al-Saftawy, Gaza utara.” Seperti yang dilaporkan oleh AFP pada hari Sabtu (4/11/2023).

Kementerian juga melaporkan bahwa beberapa mortir dari tank Israel jatuh di sekolah yang menjadi sasaran serangan tersebut.

Sebelumnya, pasukan Israel telah menggempur konvoi ambulans di luar Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina telah mengungkapkan bahwa salah satu ambulans mereka telah terkena serangan rudal yang ditembakkan oleh pasukan Israel, hanya beberapa meter dari pintu masuk rumah sakit di Kota Gaza. Serangan rudal ini disebut telah menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan dirinya merasa ngeri dengan serangan Israel tersebut.

“Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar rumah sakit Al Shifa. Gambaran jasad-jasad yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan,” kata Guterres dalam pernyataannya, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (4/11/2023).

Seorang jurnalis AFP di lokasi serangan melihat banyak jasad-jasad di samping ambulans yang rusak di luar rumah sakit, yang penuh sesak dengan warga sipil yang mencari perlindungan dari bombardir Israel serta mereka yang terluka.

Militer Israel mengatakan pihaknya telah melancarkan serangan udara terhadap “sebuah ambulans yang diidentifikasi oleh pasukan sebagai digunakan oleh sel Hamas di dekat posisi mereka di zona pertempuran.”

Bersikeras bahwa dia “tidak melupakan serangan teror yang dilakukan Hamas di Israel,” Guterres menambahkan bahwa “selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan dibom keluar dari rumah-rumah mereka.”

“Ini harus dihentikan,” tegas pemimpin badan dunia itu.

Exit mobile version