Pangeran Saudi Mengkritik Pidato Pemimpin Hizbullah Tentang Palestina: Ilusi
rakyatnesia.com – Pangeran Arab Saudi, Abdulrahman bin Mosaad, baru-baru ini mengeluarkan kritik terhadap pidato Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, terkait situasi perang di Gaza yang telah mengakibatkan ribuan warga sipil tewas.
Menurut Abdulrahman, pernyataan Nasrallah hanyalah sekadar retorika kosong belaka. Ia berpendapat bahwa Nasrallah sebenarnya tidak sungguh-sungguh mendukung perjuangan Palestina.
“Dalam pandangan saya, tidak ada keraguan bahwa apa yang disebut sebagai Poros Perlawanan adalah semacam khayalan besar belaka. Meskipun Hizbullah memiliki lebih dari 100.000 rudal dan senjata besar-besaran, ini sama sekali tidak berkontribusi dalam mendukung perjuangan Palestina,” ujarnya seperti yang dilaporkan oleh The Jerusalem Post pada hari Minggu, 5 November.
Abdulrahman juga mencatat bahwa klaim yang menyebut Poros Perlawanan telah menangani isu Palestina selama bertahun-tahun sebenarnya hanyalah sebuah upaya untuk mewujudkan agenda Iran di wilayah tersebut.
“Pidato Hassan Nasrallah yang mengatakan bahwa Operasi Banjir Al-Aqsa adalah operasi Palestina saja dan poros perlawanan terkejut dengan hal ini, dan semua yang dikatakan dalam pidato tersebut menghilangkan semua topeng,” katanya.
Dia berpendapat Nasrallah tak meyakini dengan apa yang telah disampaikannya kepada publik. Pidato Nasrallah, kata dia, hanya ilusi semata.
“Semua ilusi yang didasarkan pada slogan-slogan keras dan pidato-pidato yang bergema harus jatuh padanya,” tegasnya.
“Nasrallah tidak mempercayai pidatonya sendiri sampai dia mengatakan bahwa semua upaya harus dilakukan untuk menghentikan perang di Gaza. Mengapa Anda mengatakan apa yang tidak Anda lakukan? Sangat menjijikkan bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu lakukan,” imbuhnya.
Nasrallah sebelumnya menyampaikan Hizbullah ingin segera menghentikan perang di Gaza dan memastikan milisi sekutunya di Palestina, Hamas, memenangkan peperangan.
Ini merupakan pernyataan publik pertama Nasrallah merespons perang Hamas vs Israel yang pecah sejak 7 Oktober lalu.
Hizbullah ingin segera menghentikan perang di Gaza dan memastikan milisi sekutunya di Palestina, Hamas, memenangkan peperangan
“Kami mempunyai dua tujuan di depan kami – menghentikan pertempuran karena alasan kemanusiaan dan mencapai kemenangan bagi Gaza dan Hamas,” tandasnya.
Pasukan Israel semakin agresif melakukan serangan baik udara maupun darat kepada warga Palestina. Tak hanya ambulans, pasukan Israel menggempur rumah sakit, toko roti, hingga kamp pengungsian.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qudra, mengatakan warga Palestina yang tewas mencapai 9.488 sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu. Sebanyak 3.900 di antara korban tersebut merupakan anak-anak.