Main dengan 10 orang saja Borussia Dortmund gagal memberi Ajax Amsterdam kekalahan pertama tim Erik ten Hag itu di Liga Champions musim 2021/22 setelah sempat unggul satu gol pada matchday keempat di Signal Iduna Park, Kamis dinihari (4/11).
Situasi seolah-olah tidak mendukung BVB setelah Mats Hummels kena kartu merah hanya dalam waktu 28 menit sejak kick-off, usai menjadi pemain terakhir yang menghalangi satu pemain Ajax dalam upayanya mencetak gol.
Beruntung kemudian ada satu pelanggaran lawan terhadap pemain muda Jude Bellingham saat babak pertama tersisa tujuh menit. Reus maju sebagai eksekutor dan memastikan kiper Remko Pasveer salah mengantisipasi kecepatan bola yang berada di luar jangkauannya. Namun Dusan Tadic berhasil membalaskan satu gol pada menit 72 guna menyamakan skor 1-1.
Saat semua orang yakin bahwa laga di Jerman ini akan usai dengan hasil imbang, datanglah top skor Sebastien Haller mencetak gol hanya selang tujuh menit dari waktu akhir, menyebabkan Ajax unggul 1-2, disusul kemudian gol Davy Klaassen pada detik-detik terakhir, menjadikan kemenangan 1-3.
Dengan kemenangan 1-3 ini maka De Joden meraih 12 poin sempurna dari empat pertandingan dan memastikan raksasa Belanda itu lolos ke 16 besar sebagai juara Grup C, tak peduli hasil lain di bawah mereka. BVB dan Sporting di urutan ketiga yang sama-sama memiliki nilai 6 sudah tak mungkin menggusur Ajax karena kalah head-to-head.
Salah satu sebab dari keunggulan Ajax itu adalah kekalahan 4-0 di Amsterdam yang diderita tim Jerman itu pada pekan ketiga penyisihan grup Champions League, sebelum hasil 1-3 di Signal Iduna Park pada Kamis dinihari memperburuk peluang BVB untuk lolos.
Dengan Sporting CP menang atas Besiktas pada laga jam yang sama, Kamis dinihari, maka keputusan siapa lolos dan siapa gagal masih akan berlanjut setidaknya sampai pekan kelima. Urutan sementara klasemen Grup C saat ini adalah De Joden di ranking pertama dengan 12 poin, disusul Die Borussen posisi kedua dengan poin 6 dan Sporting ketiga dengan nilai sama, 6, serta Besiktas urutan terakhir dengan poin 0.
Seperti bisa Anda duga, kehilangan satu pemain menyebabkan anak-anak Marco Rose tak bisa bermain menyerang lagi dan mereka memutuskan untuk memberi pasukan Erik ten Hag dominasi bola sampai 74 persen selama paruh kedua, namun nihil percobaan gol dan nihil pula tembakan on target dari tim tamu.