Banyak Negara di Seluruh Dunia Menarik Dukungan dari Israel dalam Konflik Gaza
rakyatnesia.com – Sejumlah besar negara di seluruh dunia telah mengecam keras tindakan Israel dan beberapa bahkan memutuskan hubungan diplomatik mereka sebagai respons terhadap agresi yang terjadi di Gaza, Palestina.
Daftar Isi
Agresi Israel terhadap Gaza dipicu oleh serangan yang dilakukan oleh Hamas, kelompok yang menguasai wilayah tersebut, pada tanggal 7 Oktober. Serangan tersebut menyebabkan kematian sekitar 1.400 warga Israel dan 240 orang lainnya ditahan sebagai sandera.
Namun, agresi yang dilakukan oleh Israel di Gaza telah menimbulkan lebih banyak korban jiwa di pihak Palestina. Lebih dari 9.000 warga Palestina di Gaza tewas akibat konflik ini, yang telah memperpanjang daftar panjang korban di wilayah yang telah lama dikepung oleh Israel.
Selain itu, Israel juga telah melakukan blokade suplai bahan bakar ke Gaza, yang berdampak pada ketidaktersediaan listrik di masyarakat dan rumah sakit di Jalur Gaza.
Selain itu, Israel juga melakukan serangan ke kamp pengungsian dan ambulans yang sedang melakukan konvoi medis. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran hukum kemanusiaan.
Berikut sejumlah negara di dunia yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel :
Bolivia
Bolivia memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada 1 November 2023. Menteri Kepresidenan Bolivia, Maria Nela Prada, merasa Israel telah melakukan kejahatan perang.
“Kami menuntut diakhiri serangan di Jalur Gaza yang sejauh ini telah merenggut ribuan nyawa warga sipil dan menyebabkan pengungsian paksa warga Palestina.” kata Prada.
Kolombia
Presiden Kolombia, Gustavo Petro berkicau di X dan mengutuk serangan Israel ke Gaza. Ia menilai bahwa agresi tersebut adalah aksi pembunuhan massal terhadap penduduk Palestina.
Bukan hanya itu, ia juga menyamakan militer Israel dengan Nazi dan tindakan agresi itu dengan kamp konsentrasi Auschwitz yang jadi sejarah kelam masyarakat Yahudi.
Pernyataan ini termasuk keras dari Colombia yang selama ini dikenal sebagai sekutu terkuat Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin. AS sendiri dikenal sekutu erat dari Israel.
Chile
Tak lama setelah Bolivia, tetangga mereka di Amerika Selatan, Chile juga memanggil duta besarnya di Israel dan mengajukan protes terhadap agresi serta angka kematian warga sipil Palestina yang meroket.
“Saya telah memanggil duta besar kita di Tel Aviv untuk mendiskusikan kekerasan tak bisa diterima terkait hukum kemanusiaan internasional,” kata Presiden Chile, Gabriel Boric.
“Agresi militer Israel menggambarkan hukuman kolektif terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza,” kata Boric, dikutip dari The Guardian.
Brasil
Presiden Brazil, Luiz Inácio Lula da Silva sebelumnya juga mengkritik serangan Israel dan menyebut keputusan PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai “kegilaan”.
“Kegilaan perdana menteri Israel yang ingin menghancurkan Jalur Gaza tapi lupa bahwa di sana bukan hanya ada prajurit Hamas, tetapi juga perempuan dan anak-anak yang menjadi korban terbesar dari perang,” kata Luiz Inácio Lula da Silva.
“Hanya karena Hamas melakukan aksi teroris terhadap Israel, bukan berarti Israel harus membunuh jutaan orang yang tidak bersalah.” lanjutnya.
Bahrain
Dilaporkan Reuters, Pemerintah Bahrain mengatakan bahwa duta besar Israel di kerajaan tersebut sudah pulang ke kampung halamannya, setelah Bahrain memprotes agresi ke Gaza.
Namun Pemerintah Bahrain tidak mengonfirmasi akan ada pemutusan hubungan ekonomi. Hanya saja, penerbangan antar kedua negara ditangguhkan selama beberapa pekan.
Honduras
Honduras menyusul negara Amerika Latin lainnya yang menjauhi Israel sebagai langkah protes agresi ke Gaza. Diberitakan Arab News, Honduras memutuskan untuk memanggil duta besarnya di Israel.
Menteri Luar Negeri Honduras, Eduardo Enrique Reina mengatakan Presiden Xiomara Castro memutuskan segera memanggil duta besar mereka di Tel Aviv mengingat “situasi kemanusiaan serius yang diderita penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza.”
Argentina
Argentina yang selama ini dikenal bersahabat dengan Israel juga dilaporkan mengubah nadanya, padahal negara itu dikenal sebagai ‘rumah’ terbesar masyarakat Yahudi di Amerika Selatan.
Kementerian Luar Negeri Argentina mengecam Israel atas “pelanggaran hukum kemanusiaan internasional” setelah serangan ke kamp pengungsi Jabalia.