Audensi LPPM SPR IPB dengan Bupati Bojonegoro, Sosialisasikan Sekolah Peternakan Rakyat

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mua’wanah, berkenan melakukan audiensi dengan LPPM SPR IPB (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Pertenakan Rakyat Institut Pertanian Bogor), yang digelar di produktive room, Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa timur, Kamis, (1/11/2018).

Dalam audensinya itu, LPPM SPR IPB memberikan sosialisasi tentang Sekolah Peternakan Rakyat dihadapan Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah itu. Mereka menyampaikan tentang rintisan kerjasama Klinik Pertanian Nusantara dengan program pengabdian kepada masyarakat melalui LPPM IPB tersebut.

Prof Dr Ir Muladno,MSA, selaku Ketua LPPM SPR IPB menyampaikan bahwa sudah ada 3 (tiga) SPR di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang sudah lulus yakni, SPR Ngantru, Kecamatan Ngasem, Temayang dan juga Kedungadem.

Diharapkan dengan lulusnya ketiga SPR tersebut, akan makin meningkatkan jumlah populasi ternak yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro itu.

Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mua’wanah, foto bareng bersama LPPM SPR IPB usai melakukan audensi, yang digelar di produktive room, Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa timur, Kamis, (1/11/2018).

“Dengan adanya perubahan positif yang dialami SPR di Bojonegoro, diantaranya dari sisi kelembagaan yang sudah bisa berjalan sesuai dengan pedoman, Manajemen SPR yang lebih inovatif dan dengan adanya SPR ini, masyarakat sekitarnya menjadi lebih berani dan lebih Percaya Diri dalam menekuni peternakan sapi tersebut,” ungkap Prof Dr Ir Muladno,MSA, Kamis (1/11/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mua’wanah, dalam melaksanakan program tersebut, perlu melibatkan sarjana-sarjana peternakan di Bojonegoro. Sehingga, dengan mengikuti kegitan tersebut, akan menjadi sarana transfer ilmu bagi para sarjana-sarjana yang ada di Bojonegoro agar bisa lebih mandiri.

Selain itu kesediaan pangan bagi ternak juga perlu diperhatikan seperti halnya pemberian konsentrat. Oleh sebab itu, di Bojonegoro ini, perlu adanya tempat yang bisa dijadikan untuk pabrik pembuatan konsentrat.

“Dengan adanya LPPM SPR IPB ini, perlu adanya penyebaran SPR ke tempat lain seperti di Kedungadem yang ada di Dusun Malangbong, Desa Tondomulo, Kecamatan Kedumngadem; di Dusun Bangran, Desa Bobol yang ada di Kecamatan Sekar. Guna menunjang kegiatan itu, perlu adanya akses jalan yang memadahi,” tegas wanita yang akrab disapa Bu Anna itu.

Selain itu dalam peternakan diharapkan adanya peningkatan populasi ternak dengan efektifitas IB (Inseminasi Buatan). Penanggulangan sapi betina untuk dijadikan sapi potong, penanganan mortalitas ternak sapi baru lahir. Sehingga dengan dukungan dan tindakan yang telah diambil dapat meningkatan jumlah populasi ternak yang ada di Bumi Angling Dharma ini.

**(Kis/Red).

Exit mobile version