BPBD Bojonegoro dan PEPC, Gelar Pelatihan Manajemen Pengananan Bencana, Di Kaliombo, Purwosari

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Bersama PEPC (Pertamia EP Cepu), kerja bareng untuk Memberikan Pelatihan Manajemen Penanganan Bencana, yang berlangsung di Balai Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis, (22/10/2020).  

Sugeng Firmanto selaku Camat Purwosari dalam sambutannya mengatakan bahwa Kegiatan Pelatihan managemen penanganan Bencana yang dilanjutkan dengan simulasi  yang diterimanya itu, agar disampaikan (Dgethok tularkan, Jawa red), kepada warga yang ada di lingkunganya masing-masing.

“Hasil pelatihan agar disampaikan kepada warga di lingkungannya masing- masing, tentang bagaimana teknik memadamkan api dalam bencana kebakaran yang terjadi di wilayahnya,” ungkap Camat Purwosari Sugeng Firmanto.

Pak Sugeng – demikian, Camat Purwosari Sugeng Firmanto, akrab disapa – pihaknya berharap agar masyarakat, selalu mematuhi Protokol Kesehatan, tak hanya dikegiaatan ini, akan tetapi dalam kegiatan sehari-hari.

“Selalu memakai masker jika keluar rumah, cuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir dan jaga jarak, sehingga bisa melakukan antisipasi penyebaran Covid-19,” kata Pak Sugeng menegaskan.

Pelatihan Manajemen Penanganan Bencana, yang berlangsung di Balai Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis, (22/10/2020).  

Sementara itu Ginoto Hadi  mengatakan bahwa Rencana tindakan penanganan bencana darurat akan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan proyek jambaran Tiung Biru ( JTB ) dan khususnya saat kegiatan pengeboran sumur jambaran East dan sumur jambaran Central.

“Kegiatan Proyek JTB, tidak terbatas dan juga meliputi kondisi bahaya yang berpotensi atau bisa membahayakan masyarakat yang tinggal disekitar area proyek JTB saat telah masuk fase produksi,” ungkapnya.

Personil Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro Murdani, dalam menyampaikan materi pelatihan mengatakan bahwa dalam Penanggulangan Penanganan Bencana, pertama yang harus dilakukan adalah gerakan dari Masyarakat, dalam pelatihan kali ini, dirinya memberikan simulasi saat menangani Kebakaran karena kebocoran gas dan penanganan kebakaran,

“Ketika terjadi bencana dan yang langsung ada di lokasi adalah masyarakat jadi perlu diberikan pelatihan khusus agar bisa menangani setiap ada bencana,” Kata Murdani menegaskan.

Masih menurut Murdani, kegiatan ini merupakan peningkatan kapasitas kebencanaan dan kemampuan menanggulangi bencana yang harus dimiliki oleh masyarakat, yang perlu diasah Secara terus-menerus. Dimana, pelatihan kebencanaan yang diberikan oleh pihaknya ini akan membawa masyarakat dan Desa menjadi Tangguh menghadapi sehingga harapannya nanti masyarakat bisa memiliki jiwa tanggap darurat. 

“Kegiatan ini juga sebagai mitigasi bencana di masa Pandemi Covid-19 yang masih belum selesai, sehingga masyarakat akan tahu apa yang harus dilakukan ketika ada bencana khususnya, kebakaran yang ada disekitarnya,” ungkap Murdani, serius.

Perlu diketahui, dalam kegiatan pelatihan tersebut, Dinas Damkar Bojonegoro memberikan materi tentag teori mulai dari terjadinya kebakaran, cara antisipasi api kecil yang tak terkendali hingga simulasi pemadaman api dengan alat pemadam api tradisional.

Tampak hadir, Forpimcam Purwosari, Tambakrejo dan Ngasem, Dinas Kesehatan, PEPSI, Para Kepala Desa Se-Kecamatan Purwosari, Perangkat Desa setempat beserta undangan lainnya dikumpulkan untuk bersimulasi Penanggulangan bencana dibalai desa Kaliombo itu.

**(Yan/Red).

Bagikan

Also Read