Pimpin Upacara Hari Santri Nasional, Kapolres Bojonegoro Didampingi KH Alamul Huda

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli,SIK,MH,M.Si, dengan didampingi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Rosyid KH Alamul Huda Masyur, pimpin upacara memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Ke-4 Tahun 2018, di halaman Mapolres Bojonegoro, Senin (22/10/2018) sekira pukul 10.00 wib.

Kegiatan tersebut dilaksanakan usai Kapolres Bojonegoro Ary Fadli, mengikuti upacara Hari Santri Nasional Kabupaten Bojonegoro dengan inspektur Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, yang digelar di Alun-alun Kota Bojonegoro, Senin (22/10/2018) sekira pukul 08:00 wib.

Upacara tersebut diikuti oleh Pejabat Utama (PJU) Polres Bojonegoro, seluruh Perwira Polres Bojonegoro, seluruh anggota Polres Bojonegoro dan ASN yang ada dilingkungan Polres Bojonegoro.

Seluruh peserta upacara memakai songkok hitam sebagai simbol seorang santri. Upacara berlangsung secara khidmat walaupun terik panas yang mulai tampak mengiri kegiatan upacara tersebut.

Dalam amanatnya, Kapolres Bojonegoro mengungkapkan bahwa tidak banyak yang tahu mengenai sejarah ditetapkannya hari Pahlawan nasional yang diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya berawal dari perlawan seluruh rakyat yang ada di wilayah Surabaya untuk melawan penjajahan kolonial belanda dari adanya resolusi jihat yang dikeluarkan langsung oleh KH. Hasyim Asyari setelah Bung Tomo menemui beliau di Ponpes Tebung Ireng Jombang atas dasar perintah Bung Karno.

Masih menurut Ary Fadli, adapun resolusi jihat yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asyari kepada Bung Tomo yaitu kepada pemuda yang terutama beragama Islam yang berada di radius 60 km dari Surabaya Fardhu Ain hukumnya untuk ikut berjihat berperang melawan penjajah. Selain itu, pada radius lebih dari 60 KM dari Kota Surabaya, Fardhu Kifayah hukumnya untuk melakukan perlawan kepada penjajah.

“Sehingga dengan adanya resolusi jihat tersebut, membakar semangat seluruh pemuda di Surabaya untuk melawan penjajahan kolonial Belanda,” ungkap Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli,SIK,MH,M.Si.

Dengan adaya resolusi jihat dan berhasil mengobarkan semangat kita sebagai rakyat Indonesia yang sedang dijajah dan melakukan perlawan, patut kita hargai dan apresiasi peran ulama sebagai salah motor untuk melawan penjajah.

“Untuk memperoleh kemerdekaan, peran Ulama kala itu sangatlah penting, sehingga kita sebagai penikmat kemerdekaan harus bisa menghargainya,” tegasnya.

Setelah Kapolres memberikan sambutan memimpin Upacara Peringatan Hari Santri, KH. Alamul Huda yang juga berdiri di mimbar kehormatan sejajar dengan Kapolres itu langsung memimpin doa, yang diamini oleh seluruh peserta upacara HSN tersebut.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar