Wiji Raup Untung Puluhan Juta Rupih, dari Budidaya Burung Murai Batu

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Memiliki suara kicauan yang merdu, membuat burung murai batu menjadi primadona para pecinta burung berkicau. Wajar, jika banyak masyarakat, kini membudidayakan burung berkicau tersebut. Apalagi, harga jual murai bernilai ekonomis tinggi. Pembudidaya bisa meraup omzet dari ternak murai Rp 70 juta per bulan.

Di kalangan kicau mania alias pecinta burung berkicau, nama burung murai batu sudah tidak asing lagi. Burung yang memiliki nama latin copsychus malabaricus ini, telah menjadi ikon kontes lomba burung
berkicau. Murai batu dari hutan Sumatera yang paling banyak diburu pecinta burung kicau. Selain suaranya merdu dan kencang, burung murai banyak variasi nadanya. Bentuk ekornya bisa memanjang ke bawah hingga 30 cm. Ketika berkicau, burung murai pandai meniru bunyi suara yang ada di sekitarnya. Misalnya, burung murai bisa meniru suara tembakan, air terjun dan suara binatang lainnya seperti kera, kucing, serta ayam.

Dengan berbagai kelebihannya itu, wajar, jika banyak masyarakat yang kepincut membudidayakan murai batu. Apa lagi, burung ini bernilai ekonomis tinggi. Salah satu pembudidaya burung murai batu adalah Wiji asal Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Kota Bojonegoro. Menurutnya, bisnis burung Murai memang menguntungkan. Untuk yang masih anakan saja, Wiji biasa menjual Rp 1,2 juta per ekor. Sedangkan untuk indukan, ia membanderol Rp 3,7 juta per ekor. Jika burung yang sering menang lomba, Wiji menjual seharga jutaan rupiah.

“Budidaya burung murai sangat menguntungkan sekali, masih anakan saja (piyek) ada yang terjual seharga delapan ratus ribu per ekor, belum lagi anakan yang sudah berumur dan indukan, harganya tinggi,” katanya, Sabtu (22/10/2016).

Wiji sudah membudidayakan murai sejak 2010. Pada awalnya, ia hanya hobi memelihara burung murai di depan rumah. Berjalannya waktu, sang istri menyarankan kepada Wiji agar membudidayakan murai. Wiji mengamini saran sang istri. Alhasil, pada tahap awal, wiji membeli 3 (tiga) pasang burung Murai ke penangkaran burung untuk mulai membudidayakan burung endemik Asia ini. Saat ini, Wiji sudah memiliki 13 pasang burung yang di budidayakan di lantai 2 dirumahnya.

Wiji mengklaim, dari hasil penangkaran, ia bisa menjual sekitar 20 ekor-30 ekor murai per bulan. Pembelinya banyak berasal dari luar kota Bojonegoro. Dan omzet usahanya ini bisa mencapai puluhan juta per bulan.

“Total setiap bulan terjual sekitar 20 ekor an. Ini saja yang masih anakan sudah ada yang memesan padahal anakan ini masih berumur mingguan,” ujarnya. **(Luh)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar