Orasi Jihad Hari Santri Nasional 2016, di Halaman Kantor PCNU Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober, diperingati juga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kegiatan di awali dengan upacara yang dipimpin langsung oleh Bupati Bojonegoro Suyoto. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Alun-alun Bojonegoro, Sabtu (22/10/2016).

Bupati Bojonegoro Suyoto dalam sambutanya mengatakan, bahwa kaum santri di Indonesia itu memiliki peran penting sejak jaman penjajahan dulu dengan berjuang melawan penjajah hingga saat ini, mereka juga turut serta mengisi kemerdekaan dengan membangun bangsa dan Negara Indonesia ini.

“Para santri telah terbukti dalam perjuanganya melawan penjajah, juga peran santri dalam mengisi pembangunan saat ini. Peranpara santri tersebut, tetap berada di garis terdepan,” kata pria yang akrab disapa Kang Yoto itu, Sabtu (22/10/2016).

Hari Santri Nasional Tahun 2016 mengambil thema membangun karaker bangsa, dari santri untuk Negara itu, dihadiri Kapolres bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol If M. Herry Subagyo, Ketua DPRD Bojonegoro Hj Mitro’atin, Kepala Kemenag Bojonegoro H. Munir, Ketua FKUB KH. Alamul Huda dan undangan lainnya.

Baca juga : Sejarah Singkat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018, Para Santri Yo baca

Usai mengikuti upacara di Alun – alun Bojonegoro, para santri Nahdlatul Ulama mengadakan orasi jihad di halaman Kantor Pengurus CabangNahdlatul Ulama (PC NU) Bojonegoro yang berada di Jl Ahmad Yani, Jambean, Sokorejo, Kota Bojonegoro.

Tampil memberikan orasi, Ketua PC NU Dr Cholied Ubed, Ketua Muslimat NU Bojonegoro Hj Ririn Muktamiroh, Anggota DPR-RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-KB) Hj Anna Mu’awanah, Ketua DPRD Bojonegoro Hj Mitro’atin, Ketua GP Ansor Bojonegoro Abdullah Faizin, Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro Hj. Ifa Khoiria Ningrum dan pengurus lainnya.

Dalam orasi jihad yang disampaikan, semua berbicara tentang rasa syukur atas suksesnya kegiatan Hari santri Nasional di Bojonegoro tahun ini. Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada para santri.

“Dengan memiliki Hari Santri Nasional, maka para santri merasa dihargai (di wongno, Jawa red), sehingga semangat untuk membangun negeri ini semakin tinggi. Semangat untuk mengisi kemerdekan Republik Indonesia tercinta ini akan makin meningkat,” kata Syaifuddin Idris, Sabtu (22/10/2016).

Ditambahakannya, dengan adanya Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 tahun 2015 tentang Peringatan Hari Santri Nasional, maka ini sebuah penghargaan bagi santri Nahdlatul Ulama (NU). Diberlakukanya kepres tersebut, menjadi bukti pemerintah mengakui perjuangan para santri dari kaum nahdliyin yang sejak berjuang melawan penjajah hingga kiprahnya saat ini dalam mengisi pembangunan.

Diakhir orasinya, dia mengajak kepada segenap warga nahdliyin Bojonegoro agar mensyukuri adanya hari santri nasional dengan mengisi kemerdekan dengan membangun bangsa dan negara dalam naungan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Selanjutnya, semua Ketua PC NU beserta badan otonom (banom) NU, memperoleh kesempatan satu per satu untuk menyampaikan orasinya. **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar