29 Peserta Meriahkan Pawai Budaya PAUD dan TK Peringati HJB Ke-341

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Mu’awanah, berkenan memberangkatkan Pawai budaya tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK), dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) yang ke-341 Tahun 2018 ini.

Pawai budaya tersebut, diikuti 29 Peserta dari tingkat PAUD dan TK yang menampilkan berbagai macam kostum yang sangat aphik dan menarik. Kostum yang dikenakan sangat mencolok sehingga nampak cerah, secerah wajah-wajah mereka.

Start dimulai dari Jalan P. Mas Ttumapel depan Kantor Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menuju kea rah utara di Jalan Imam Bonjol, selanjutnya belok ke kiri di Jalan Imam Bonjol ke arah barat. Sesampainya di perempatan Samsat Bojonegoro belok kiri melintasi Jalan KH Hasyim Asy’ari.

Setelah melintasi pertigaan selatan Makam Pahlawan, kemudian belok kiri masuk di Jalan Panglima Sudirman hingga ke Jalan Teuku Umar, sesampainya di perempatan Ringin catur belok ke kiri melintasi Jalan WR Supratman menuju ke utara setelah itu belok ke kiri di Jalan Rajawali ke arah barat hingga masuk Jalan Imam Bonjol, di perempatan Pasar Kota belok kiri dan masuk di Finish yang ada di Jalan P Mas Tumapel depan Pemkab Bojonegoro.

Tampak, Pawai budaya tingkat PAUD dan TK, dalam rangka memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) yang ke-341, Jumat (12/10/2018).

Dalam kata sambutanya, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mua’wanah mengatakan, bahwa kegatan pawai budaya dimaksudkan untuk menanamkan seni budaya pada anak-anak sehingga harus dilakukan sedini mungkin.

“Anak-anak perlu dikenalkan budaya lokal asli Bojonegoro, agar mereka mengerti tentang budaya dan adat istiadat dimana dia tumbuh dan berkembang menjadi besar untuk melanjutkan estafet kepemimpinan dan sebagai bagian dari masyarakat Bojonegoro yang ke depan akan melanjutkan pembangunan di Bumi Angling Dharma ini.

Ditambahkan oleh wanita yang akrab disapa Bu Anna, dengan ditanamkam seni dan budaya lokal, saat mereka besar nanti anak-anak tidak kehilangan jati dirinya sebagai “wong Bojonegoro”, yang tentunya memiliki karakter kekhasannya.

Kedepan, lanjut Bu Anna, 2019 kita akan canangkan potensi wisata yang bersumber dari alam sehingga perlu kita cintai budaya asli Bojonegoro.

“Untuk mengenalkan dan mendorong potensi wisata yang berbasis pada budaya lokal Bojonegoro maka kami akan menggelar 60 hingga 80 event budaya, sesuai dengan visi dan misi kami,” tegas Bu Anna, Jum’at (12/10/2018).

Selain mendorong pertumbuhan pendapatan sektor wisata, event tersebut diharapkan juga mampu memberikan multyplier effect terhadap tumbuhnya perekonomian rakyat, terutama bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar