Makam Saksi Sejarah Gestapu
Info Viral; Sebuah makam berdiri di dalam area kantor Walikota Jakarta Selatan di daerah Petogogan, Kebayoran Baru. Makam ini bahkan menjadi ikon di area perkantoran ini. Bukan makam sembarangan. Ini adalah makam Ade Irma Suryani yang gugur dalam peristiwa gerakan 30 September 1965.
Makamnya menjadi satu-satunya makam yang tidak tergusur pembangunan perkantoran. Bahkan pemerintah membangun monumen di tempat peristirahatan terakhirnya. Saat memasuki area makam tersebut pengunjung akan melihat sebuah monumen abu-abu yang tinggi dan megah. Di setiap sisi monumen terdapat banyak foto-foto Jenderal A.H Nasution sedang bertugas.
Deretan Ucapan untuk Mengenang Pahlawan Revolusi yang Gugur di Peristiwa G30S/PKI juga tampak di dinding monumen. Ada pula foto Ade dan keluarga di salah satu dinding monumen.
Ditengah-tengah monumen berdiri sebuah makam kecil berwarna putih. Pada nissan nya tertulis nama Ade Irma Nasution (Adik), yang wafat pada September 1965. Ada sebuah figur boneka yang sengaja diletakkan di dekat nisan. Di sisi depan makam tertulis doa indah dari AH Nasution.
“Anak Saya yang Tercinta, Engkau Telah Mendahului Gugur Sebagai Perisai Ayah”
“Atas permintaan keluarga Pak Nas, makam Ade pun disetujui tidak dibongkar seperti makam lain. Kita juga bisa lihat di sisi sana adalah gerbang TPU yang sudah tidak bersisa,” ujar penelusur sejarah asal komunitas Ngopi Jakarta, Achmad Sofiyan.
Siapapun bebas masuk berziarah atau sekedar melihat makam ini. Masyarakat hanya perlu melapor ke petugas keamanan yang berjaga di Kantor Walikota Jakarta Selatan. Bahkan setiap tanggal 30 September sering diadakan upacara tabur bunga di sini untuk mengenang kematian Ade Irma.
Kisah Kematian Ade Irma
Ade Irma adalah putri bungsu dari Abdul Haris Nasution, seorang jendral TNI AD di masa kepresidenan Soekarno. Ia meninggal di usia 5 tahun karena melindungi sang ayah. Saat itu AH Nasution menjadi salah satu perwira TNI yang hendak dibunuh oleh PKI pada 30 September 1965.
Di hari penembakan AH Nasution tengah berada di rumahnya bersama istri, dan kedua anaknya. Pasukan Cakrabirawa yang datang melepaskan tembak ke dalam rumah dan tidak sengaja mengenai tubuh Ade. Tiga peluru bersarang di tubuh Ade Irma. Beruntung AH Nasution berhasil menyelamatkan diri.
Ade kemudian dilarikan ke RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto bersama sang ibu, Johana Sunarti dengan bermandikan darah. Tim dokter segera melakukan operasi mengangkat peluru. Sayangnya Ade menghembuskan napas enam hari usai tertembak, tepatnya pada 6 Oktober 1965.
Namanya kini diabadikan menjadi nama jalanan di beberapa daerah di Indonesia. Juga dijadikan nama sekolah di salah satu provinsi.
Baca terus Satu Viral agar menjadi media Berita Viral yang memberikan info viral kepada kawula muda. Setiap harinnya akan memberikan Berita Viral Terkini dan Info Viral terupdate untuk kamu.
Jangan lupa cek category Event Satu Viral karena dengan membaca artikel Satu Viral kamu bisa bergabung dengan komunitas #satucircle dan dapatkan jutaan hadiahnya.