JAKARTA (RAKYATNESIA) – Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak yang luar biasa di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan.
Pola pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru dan peserta didik secara tatap muka di dalam kelas harus berubah dan digantikan dengan cara bertemu secara virtual di dalam jaringan (daring), di mana keadaan ini memberikan efek terhadap kualitas pembelajaran.
Saat ini, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19.
Untuk mendukung proses belajar tatap muka yang aman dari covid-19, perlu penerapan strategi pencegahan berlapis yang konsisten untuk mengurangi penularan covid-19 di sekolah.
Terus apa saja yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif yang dapat terjadi akibat pelaksanaan pembelajaran tatap muka ? Berikut strateginya :
1. Strategi Protokol kesehatan (prokes) dengan perilaku 6M, yakni Memakai masker dengan benar; Menjaga Kebersihan tangan; Menjaga jarak, Mengurangi Mobilitas, Menjaga pola makan sehat dan istirahat cukup; Menjauhi kerumunan.
2. Strategi deteksi atau surveilans atau 3T
– Pastikan pelaksanaan tes acak disatuan pendidikan
– Integrasi aplikasi PeduliLindungi pada satuan pendidikan
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/