8 Pelajar Terjaring Operasi Sayang Satpol PP Bojonegoro, di Ngumpakdalem, Dander

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Banyaknya anak-anak sekolah yang pada jam sekolah berada di warung Wi-Fi membuat warga merasa risi dengan pemandangan itu, sehingga mereka mengadukan hal itu ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), untuk ditindak lanjuti.

Berbekal informasi tersebut, selanjutnya pasukan penegak Perda (Peraturan Daerah) itu, langsung melakukan operasi sayang yaitu operasi dengan target anak-anak yang bolos sekolah.

Operasi dilaksanakan di 2 (dua) lokasi yang dilaporkan oleh warga tersebut, yakni di salah satu warung kopi (warkop) yang berada di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas dan di sebuah warkop yang ada di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, keduanya berada di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis (4/10/2018).

Dalam operasi sayang tersebut, di sebuah warkop di wilayah Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, berhasil dijaring 8 (delapan) pelajar yang semuanya memakai seragam sekolah. Sedangkan, untuk operasi di sebuah warung yang berada di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, tak ditemukan adanya anak bolos sekolah alias nihil.

Perwira Operasi Satpol PP Bojonegoro Mintoro, kepada rakyatnesia.com membenarkan adanya operasi sayang yang ditujukan kepada anak-anak yang bolos sekolah. Anak-anak yang terjaring itu, masih menggunakan seragam lengkap di jam pelajaran sekolah, tapi mereka kedapatan nongkrong di warkop atau warung Wi-Fi tersebut.

“Delapan anak sekolah yang terjaring operasi dibawa ke Kantor Satpol PP yang berada di Lingkup Pemkab Bojonegoro, untuk dilakukan pembinaan,” ungkap Mintoro, Kamis (4/10/2018).

Setelah diberikan pembinaan, mereka harus menanda tangani surat pernyataan, yang berjanji tak akan mengulangi perbuatanya lagi.

“Guna memberikan efek, jera orang tua 8 anak itu, kita undang termasuk pihak sekolah yang bersangkutan. Orang tua mereka dan pihak sekolah perlu tahu kenakalan anaknya atau anak didiknya itu,” ujarnya.

Ditambahkan, setelah dilakukan pembinaan maka selanjutnya menjadi tanggung jawab orang tuanya dan pihak sekolah guna membina anak-anak yang memiliki “hoby bolos sekolah” itu.

Melalui rakyatnesia.com Perwira Operasi Satpol PP Bojonegoro Mintoro, berpesan agar oarng tua dan guru selalu memantau anak-anaknya atau anak didiknya, agar mereka tak lagi bolos sekolah sehingga mereka bisa kembali belajar dengan baik.

**(Kis/Red).

Exit mobile version