Berita Jawa Timur

Kini, Kabupaten Lamongan Memiliki Desa Wisata Kampung Koi Latukan

LAMONGAN (RAKYATNESIA) – Adalah Desa Latukan, salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini, kini telah menyandang status dalam Indeks Desa Membangun (IDM) yang diterbitkan oleh Kementrian Desa pada 2020 sebagai Desa Mandiri.

Status Desa Mandiri yang disandang Desa Latukan tersebut adalah sebuah status yang merupakan puncak dalam skala penilaian Indeks Desa Membangun Kementerian Desa tahun 2020 silam yang berada di angka 0.893. 

Desa ini juga dikenal dengan produk unggulannya berupa budidaya ikan koi. Melalui “Desa Wisata Kampung Koi Latukan”. Dengan kondisi tersebut membuat tingkat ekonomi masyarakat dan iklim usaha dapat ditingkatkan. Berangkat dari potensi ini, tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya merancang desain destinasi wisata kampung koi yang ada di Desa Latukan itu. 

“Meskipun potensi sudah ada, namun desa Latukan belum memiliki konsep pengembangannya. Sehingga penting untuk penyiapan Langkah yang tepat, dari budidaya, pengelolaan pasca panen dan transportasi, manajemen penjualan, pembentukan taman rekreasi dan edukasi sera peningkatan sumber daya manusianya”, jelas Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si selaku ketua tim DM UB, Senin (3/10/2022).

Pria yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini menilai keterlibatan kampus penting untuk pembangunan desa. Dimana dukungan FPIK UB melalui pengabdian masyarakat ini penting agar upaya membangun ciri khas desa semakin kuat, komprehensif dan berkelanjutan. 

Dalam penciptaan desain destinasi wisata, tim DM yang beranggotakan Retno Tri Astuti, S. Si, M. Si, Fahreza Okta Setyawan, S. Kel, M. T dan lima orang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini menggandeng kelompok budidaya koi dan pengelola pasca panen.

“Tujuan kami agar dengan Kampung Koi ini maka warga Desa Latukan dapat menghasilkan nilai ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat, selain itu juga untuk mencirikan daerah melalui koi sebagai ikon desa Latukan ini”, kata Reghita Dwi Farikhah, perwakilan tim mahasiswa itu menegaskan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah diawali pada Juli 2021. Kerjasama antara Dekan FPIK dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur dilakukan tahun lalu. Sebagai tindak lanjutnya, tim ini mengajukan rencana pengabdian masyarakat desa, dan didukung regulasi dan pendanaan dari anggaran desa.

“Upaya ini akan menjadi sangat strategis untuk membantu percepatan pembangunan desa dan nantinya akan menjadi bagian dari BUMDesa”, ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa di tahun 2022 ini, ada beberapa tahapan kegiatan yang akan dilakukan tim DM. Diawali dengan sosialisasi dan fasilitasi desain pengembangan desa wisata budidaya koi, kemudian dilanjutkan dengan penguatan BUMDesa dan edukasi kepada perangkat desa serta kelompok masyarakat tentang fungsi strategis BUMDesa terhadap penduduk dan desa wisata ini. Dan terakhir, pemantauan dan evaluasi keberlanjutan program. 

“Melalui program, tim DM UB kami berharap pengembangan potensi Desa Latukan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat serta mampu berkontribusi terhadap pendapatan asli desa tersebut,” pungkasnya.

**(Dani/Red).

Sukisno

Jurnalis Utama Rakyatnesia.com Dan Sudah di dunia jurnalistik selama lebih dari 30 tahun. Tulisan berita bojonegoro umum, Review, dan profil sudah bukan hal asing lagi, Lugas dengan Fakta.

Related Articles

Back to top button