Unair Berkecimpung Turut Memajukan Digitalisasi Akutansi UMKM, di Bojonegoro
BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Bojonegoro mengapresiasi penuh keterlibatan Universitas Airlangga (Unair) dalam berkecimpung memajukan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menegah) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.
Melalui Program Studi D3 Akuntansi Fakultas Vokasi, mendampingi digitalisasi akuntansi UMKM pada Forum Industri Kecil Menengah Jawa Timur (FIJ) Cabang Bojonegoro. Digitalisasi ini dalam upaya pencatatan laporan keuangan serta pemasaran online yang sangat dibutuhkan UMKM.
Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro Nur Sujito melalui Kabid Pengelola Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) Dinkominfo Kabupaten Bojonegoro Nanang Dwi Cahyono mengatakan, sangat mengapresiasi dukungan Unair dalam membantu UKM IKM Bojonegoro.
“Atas nama Pemkab Bojonegoro tentunya sangat kami apresiasi sebab, hal ini bermanfaat bagi kemajuan UKM IKM Bojonegoro,” ucapnya Sabtu (25/9/2021).
FIJ Bojonegoro merupakan salah satu cabang Forum IKM Jawa Timur yang memiliki total anggota sebanyak 100 unit usaha yang berdiri 2018. FIJ Bojonegoro dipimpin oleh Silvia Meris Retnowati yang juga merupakan pemilik Lyly Bakery.
Proporsi UMKM binaan FIJ Bojonegoro terbesar adalah 60% pada produk makanan dan minuman, sedangkan bidang produk aksesoris (Craft) dan konveksi (fashion) memiliki proporsi yang sama yaitu masing-masing 20%.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Unair ini dilakukan dalam beberapa tahap. Mulai akuntansi UMKM, pemasaran online, dan praktik digitalisasi pencatatan dan pemasaran. Dalam kegiatan ini, Program Studi D3 Akuntansi menerjunkan 106 mahasiswa untuk mendampingi IKM di Jawa Timur dan sekitarnya untuk tertib administrasi dan pencatatan.
Kegiatan pertama dilaksanakan pada 12 Juli 2021 yang dihadiri 71 orang partisipan yang berasal dari pelaku IKM dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. 33% peserta merupakan pelaku usaha pada industri makanan dan minuman. Kegiatan pertama ini fokus pada penyusunan dan review laporan keuangan serta pengenalan aplikasi pencatatan keuangan gratis yang dapat diunduh pada Playstore.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2018, laporan keuangan yang minimal harus dimiliki oleh UMKM adalah Laporan Laba Rugi, Laporan Posisi Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan. Saat ini, 45,8% partisipan belum memiliki pencatatan keuangan. Sedangkan dari 54,2% yang telah memiliki pencatatan keuangan umumnya belum memenuhi ketentuan dari SAK EMKM.
Menurut Ketua FIJ Cabang Bojonegoro, Silvia Meris Retnowati, pendampingan digitalisasi akuntansi ini sangat membantu UMKM di Bojonegoro.
“Dengan masuknya Unair ini, banyak UMKM yang sadar pentingnya digitalisasi akuntansi usaha. Karena selama ini kan mereka tidak terbiasa dengan pencatatan,” katanya.
Selain digitalisasi akuntasi, Unair juga membantu menerapkan aplikasi WhatsApp business bagi UMKM. Aplikasi ini sederhana masih sangat jarang digunakan oleh pelaku UMKM di Bojonegoro. Sehingga dengan adanya pendampingan dari Unair, pelaku UMKM di Bojonegoro jadi melek digital.
“Alhamdulillah dengan kontruibusi Unair sangat membantu IKM di Bojonegoro. Jadinya kan melek digital. Kalau sebelumnya berpikir itu belum perlu, nah sekarang banyak yang memandang itu perlu,” terang Silvia Meris.
Di tengah pandemi saat ini, melek digital sangat diperlukan bagi UMKM. Saat ini, UMKM di Bojonegoro punya motivasi pencatatan akuntansi secara digital. “Selama ini kan kebanyakan enggak punya pencatatan. Tahunya ada uang saja,” tuturnya.
Melek digital menjadi sangat penting bagi UMKM, karena data dari Kementerian Kominfo, pengguna internet di Indonesia ada 171 juta atau 64,4 persen, dimana 83 persennya merupakan pengguna WhatsApp. Oleh karena itu, FIJ Bojonegoro dan Fakultas Vokasi Unair menyepakati untuk mempelajari kembali tentang pemanfaatan WA Business sebagai salah satu kegiatan promosi online.
**(Red).