Sampah di Bendung Gerak Padang, Trucuk, Beri Berkah Warga sekitar

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Kemeriahan Festival Bengawan 2016 yang dibuka oleh Bupati Bojonegoro Suyoto, di Bendung Gerak Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Jatim, Minggu (25/9/2016). Ternyata, tidak dirasakan oleh Musripah (55), warga Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro yang lokasi desanya tepat berada di sebelah selatan Bendung Gerak. Dia tak menonton festival, tapi malah mencari kayu bakar di Bendung gerak itu.

“Saya tidak pernah melihat tontonan perahu hias mas. Ini lagi menggembala kambing sambil mencari kayu bakar di barat Bendung gerak untuk memasak di rumah. Soalnya, saya punya warung di rumah jika sore hari saya jualan lontong. Makanya, saya nyari kayu bakar ini untuk dipakai memasak (nggodok, Jawa red) lontong, biar ngirit biaya,” tegas Musripah sambil didampingi Suwito (60) temannya ‘angon wedus’ itu, Minggu (25/9/2016).

Baginya, setiap hari sudah melihat perahu di bengawan. Mosok, mau lihat perahu terus, soalnya rumah Musripah juga berada di pinggir bengawan dan setiap hari sudah tahu perahu melintas. Waktunya lebih baik, dimanfaatkan untuk mencari kayu bakar saja.

Suwito (60) juga sependapat dengan Musripah, dia juga tidak melihat perahu hias, akan tetapi lebih mementingkan ‘angon wedhus’ gibas miliknya itu. Sambil mencari kayu bakar yang merupakan sampah (sarah, Jawa re) yang datang dari wilayah barat, terbawa arus air Bengawan Solo.

“Lebih baik, waktu saya pakai untuk ‘angon wedhus’ sambil mencari kayu bakar agar bisa lebih hemat, tidak selalu memakai kompor gas,” tegas Suwito.

Jika dilihat, kotoran sampah yang ada di Bengawan solo itu adalah sesuatu yang kotor. Tapi bagi Musripah dan Suwito, sampah itu bisa dimanfaatkan untuk diambil dan dijadikan kayu bakar. Hanya saja, harus dipilih yaitu sampah kayu.

“Sampah itu, kita pilih yang sampah kayu, kita ambil atau diangkat dari bengawan dengan menggunakan ‘gotek dhowo’. Setelah naik, kita kumpulkan kayu tersebut sambil dijemur untuk selanjutnya kita bawa pulang untuk kayu bakar. Dengan begitu, kita bisa hemat karena tidak selalu harus pakai kompor gas elpiji,” ungkap Suwito.

Saat ditanya tentang banyaknya sampah di ujung barat Bendung Gerak itu, dia mengatakan jika pengen bersih tinggal membuka pintu air bendung gerak. Tapi, setiap kali dibuka langsung bersih, kalau besok hujan turun pasti sampahnya menumpuk lagi.

“Bagi kami, sampah itu jorok dan kotor , tapi untuk sampah berupa kayu bisa kita manfaatkan untuk kayu bakar yang bisa menghemat pengeluaran kita. Sampah juga bisa membawa berkah,” tegasnya.

Perlu diketahui, Festival Bengawan Bojonegoro 2016 diberangkatkan oleh Bupati Bojonegoro Suyoto secara simbolis sekitar pukul 10.30 wib yang bergerak ke arah timur menuju Taman Bengawan Solo (TBS) di Jl Jaksa Agung Suprapto Bojonegoro atau yang biasa disebut Tambangan Banjarsari, Minggu (25/9/2016). **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar