Semua orang tahunya, ada tasyakuran atas dilantiknya Bupati – Wakil Bupati “baru” Bojonegoro, dengan acara pesta rakyat. Hal itu, membuat masyarakat Bojonegoro berbondong-bondong datang ke Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro yang berada di Jalan P Mas Tumapel nomor 1, di Kota Bojonegoro itu.
Tak terkecuali Kang Doel (bukan nama sebenarnya) usia setengah baya, yang tinggal di wilayah Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro. Dia datang ke Pendopo merasa “mendukung” Pasangan DR Hj Anna Mu’awanah – Drs Budi Irawanto,M.Pd, dalam Pilkada 27 Juni 2018 lalu.
Saat itu, dia punya duit Rp 50 ribu, untuk sangu menuju ke Kota ingin menemui Bupati – Wakil Bupati yang baru saja dilantik oleh Gubernur Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (24/9/2018) pagi. Malamnya, digelar Tasyakuran Rakyat yang diketahui masyarakat adalah pesta rakyat.
Kang Doel ke Kota Bojonegoro naik sepeda motor Vario kesayangannya, dengan macak pakai baju batik, celana hitam dan pakai sepatu sandal. Saat berangkat, Kang Doel mampir ke SPBU dengan membeli pertalite Rp 20 ribu. Setelah itu mampir ke kios dengan membeli sebungkus rokok seharga Rp 20 ribu.
Maklum, Kang Doel mau ke Kota dan bisa jadi ketemu teman-temannya sehingga membeli rokok merk ternama. Soalnya, biar kethok gaya sebab mau turut bersuka cita atas dilantiknya Bupati – Wakil Bupati pilihan rakyat yang juga didukungnya.
Setelah memarkir sepeda motornya, Kang Doel dengan langkah pasti hendak menuju ke Pendopo Malowopati tempat acara Tasyakuran rakyat digelar. Sebelumnya, Kang Doel mampir dulu ke stand PKL yang katanya memberikan makanan dan minuman sebanyak 10 ribu bungkus dengan gratis alias tidak bayar.
Alangkah kagetnya Kang Doel saat dibilang oleh pemilik PKL jika makanan dan minuman bisa diambil dengan menukarkan kupon. Sambil clingak-clinguk, Kang Doel bertanya kupon opo mas? Yang namanya pesta rakyat yo bebas, mosok kok harus pakai kupon segala.
“Jare pesta rakyat lha kok pakai kupon, sak jane yo cukup KTP Bojonegoro khan whis cukup. Kalau perlu, orang luar Bojonegoro pun juga bisa ikut berbahagia dengan makan dan minum gratis,” ungkap Kang Doel dengan nada kesal.
Pemilik PKL kemudian menunjukkan puluhan kupon yang telah digenggaman pemilik PKL yang menyediakan makanan dan minuman di sepanjang Jalan Mas Tumapel depan Kantor Pemkab Bojonegoro itu.
Uang sakunya Kang Doel ternyata tinggal tersisa Rp 10 ribu, sehingga mau membeli makanan dan minuman di sekitar Alun-alun Kota Bojonegoro itu juga gak berani takut duitnya kurang.
Sementara, Kang Doel menyaksikan ada masyarakat yang membawa kupon 5 hingga 10 atau lebih, mereka menukarkan kupon dengan makanan dan minuman hingga 1 tas kresek penuh dan ditenteng dibawa pulang.
Sedangkan, Kang Doel hanya “merongos” melihat sama-sama warga Bojonegoro, yang satu dapat 1 tas kresek, sedangkan dirinya tak dapat sama sekali. Sehingga, dia memilih balik pulang dengan tangan hampa.
“Ngene iki, nasib awak. Pengene ikut pesta rakyat, tak tahunya malah harus pulang sambil menahan lapar. Kesan pertama kok ngene yo..?,” katanya menggerutu.
**(Team Madhani/Red).