Bersama Forkopimda, Bupati Bojonegoro Resmikan Pengisian Awal Bendungan Gongseng

Sukisno

Bersama Forkopimda, Bupati Bojonegoro Resmikan Pengisian Awal Bendungan Gongseng
Bagikan

BERITA BOJONEGRO (RAKYATNESIA) – Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah bersama Forkopimda  brekenan meresmikan dimulainya pengisian awal atau impounding bendungan Gongseng yang berada di wilayah Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Rabu (22/9/20021). 

Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah mengatakan, langkah membangun bendungan sudah tepat, yakni perhatian pemerintah pusat terhadap penyediaan dan pengendalian air. 

“Jika penyediaan saja bisa over suplai yang artinya terjadi banjir, maka engendalian sekaligus mengatur ketersediaan air perlu dilakukan dengan membangun bendungan guna mengatur ketersediaan air di saat musim kemarau,” demikian dikatakan Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah dalam sambutanya resmikam pengisian awal bengungan Gongseng, Rabu (22/9/2021). 

Masih dalam sambutannya, Bupati Wanita pertama di Bumi Angling Dharma itu mengatakan, bahwa Kabupaten Bojonegoro memiliki minyak dan gas bumi (migas). Dengan adanya Bendungan Gongseng, membuat kebutuhan migas dan kebutuhan air jadi seimbang.

“Bendungan Gongseng ini nantiinya bisa mengairi sawah petani di beberapa kecamatan. Oleh sebab itu, selain sumber daya alam, sumber daya pertanian sesuatu yang tidak dapat dihindari adalah kebutuhan akan adanya air untuk mengairi sawah petani di Bojonegoro ini,” kata DR Hj Anna Mu’awanah menegaskan. 

Lanjut DR Hj Anna Mu’awanah, pihaknya menegaskan bahwa atas nama Pemkab Bojonegoro, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat yang dalam hal ini pelaksananya  adalah BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bnegawan Solo, atas terselesainya pembangunan Bendungan Gongseng ini.

Masih menurut Bu Anna – demikian, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Muj’awnah, akrab disapa – Bojonegoro merupakan lumbung pangan nomer tiga. Dengan adanya Bendungan Gongseng ini produksi tanaman pangan dapat meningkat dan melampaui kabupaten yang selama ini juga menjadi lumbung pangan.

Sementara itu, Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto dalam kata sambutannya mengatakan, bahwa pembangunan Bendungan Gongseng melewati perjalanan panjang untuk menjamin keamanan. Hal itu dilakukan agar bisa segera dimanfaatkan untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Bojonegoro ini. 

“Penutupan pintu konduit merupakan tahap awal pengisian waduk. Diharapkan dalam waktu lima bulan ke depan, tampungan Bendungan Gongseng telah penuh sampai melimpah pada spillway. Dan segera dapat dimanfaatkan masyarakat Bojonegoro ini,” ungkapnya.

Adapun manfaat Bendungan Gongseng untuk irigasi seluas 6.191 hektar, penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 m³/detik, serta berpotensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 mega watt.


Pemenuhan manfaat dapat dipenuhi dari Kapasitas tampungan total 22,43 juta m³ yang berada di daerah genangan seluas 390 hektar. 

“Pengerjaan Bendungan Gongseng dimulai tahun 2013 silam. Direncanakan selesai 2021 dengan biaya Rp 574 miliar yang bersumber dana APBN (Anggaran pendapatan dan Belanja Negara). Saat ini progress sudaqh mencapai 94 persen,” kata Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto, menegaskan.

Lanjut Agus Rudyanto, bahwa Bendungan Gongseng memasuki tahap akhir pengerjaan, sehingga pengisian awal menjadi salah satu syarat pengoperasian bendungan yang berada di wilayah Kecamatan Temayang ini.  

Ditambahkannya, BBWS Bengawan Solo, tetap akan berkomitmen dengan Pemkab Bojonegoro dalam penyediaan air. Ke depannya melalui  pembagunan Bendungan Karangnongko, diharapkan kebtuhan petani akan pengairan lebih dari cukup bahkan air di sini (Bojonegoro) bisa melimpah ruah.

Tampak hadir, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Agus Rudyanto, Forkopimda Bojonegoro yakni, Dandim 0813 Letkol Inf Bambang Hariyanto, Kapolres yang diwakili Wakapolres Bojonegoro Kompol Muh Wahyudin Latif, Ketua DPRD Bojonegoro Imam Sholikin, Kajari Bojonegoro Badrut Tamam, Para Kepala OPD, Forpimcam temayang, para Kepala desa Se-Kecamatan Temayang, tokoh masyarakat serta tamu undangan lainya.

Acara dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat, guna mencegah penyebaran Virus Coeona atau Covid-19.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read