Kapolres Bojonegoro: Berada di Level 2, Mayarakat Jangan Euforia dan Tetap Patuhi Prokes

Sukisno

Kapolres Bojonegoro: Berada di Level 2, Mayarakat Jangan Euforia dan Tetap Patuhi Prokes
Bagikan

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, hingga kini masih diberlakukan. Virus Corona atau Covid-19 di Bumi Angling Dharma sejauh ini relatif bisa dikendalikan.

Saat ini, wilayah Kabupaten Bojonegoro berada level 2 atau zona kuning dengan berbagai pelonggaran. Euforia masyarakat dengan adanya kelonggaran perlu diwaspadai agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

Kapolres Bojonegoro AKBP EG Pandia kepada para awak media mengatakan bahwa seiring dengan pelonggaran tersebut, aktivitas ekonomi dan ruang publik di sejumlah tempat sudah dibuka dengan pembatasan dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

“Untuk saat ini masyarakat beranggapan seolah Pandemi Covid-19 telah usai. Padahal wabah masih ada disekitaran kita.  Kapan dan dimana kita tertular virus juga tidak tahu,” kata Kapolres Bojonegoro AKBP EG Pandia menegaskan, Sabtu (18/9/21).

Lanjut AKBP EG Pandia, bahwa euforia masyarakat dengan adanya kelonggaran perlu menjadi perhatian dan jangan sampai terlena. Polres Bojonegoro dan jajaran terus berupaya melakukan sosialisasi protokol kesehatan, Yustisi dan Bhabinkamtibmas melakukan tracking dan testing kepada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk digeser ke isolasi terpadu (isoter).

“Polres Bojonegoro terus berupaya menanggulangi dan menekan angka Covid-19 di Bojonegoro ini. Kita masifkan sosialisasi protokol kesehatan, Yustisi, tracking-testing. Jangan sampai gelombang ketiga terjadi,” ungkapnya.

Masih menurut AKBP EG Pandia, pihaknya juga menyinggung percepatan capaian vaksinasi Covid-19, untuk memutus penyebaran Covid-19. Percepatan vaksinasi butuh kerja sama lintas sektor untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Bojonegoro ini.

 “Percepatan vaksinasi perlu didukung konsep pentahelix, yaitu kekuatan pemerintah, kekuatan komunitas atau masyarakat, kekuatan para akademisi, kekuatan dunia usaha, dan kekuatan media. Sebab mewujudkan herd immunity memang menjadi tanggung jawab bersama,” tandas AKBP EG Pandia.

Meski demikian, EG Pandia mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Masyarakat diminta memakai masker, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengurangi mobilitas.

“Kondisi seperti ini patut kita syukuri saat ini. Bojonegoro sudah bebas zona merah dan terlepas dari level  4. Vaksinasi terus kita gencarkan. Namun prokes jangan sampai lengah. Tetap jaga prokes agar kita segera bisa keluar dari pandemi,” pungkasnya.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read