Berita

Perbandingan Kereta Cepat Indonesia dan Laos: Siapa yang Lebih Cepat?

rakyatnesia.com – Indonesia saat ini tengah menguji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dari tanggal 17 hingga 24 September 2023.

Sementara itu, Laos telah mengoperasikan kereta cepat sejak tahun 2021. Kedua negara ini memiliki kereta cepat buatan China, tetapi pertanyaannya adalah, kereta cepat mana yang lebih cepat?

Laos memiliki proyek kereta cepat China-Laos yang dimulai sejak akhir tahun 2016. Kereta cepat ini menghubungkan kota di perbatasan China, Boten, yang terletak di tenggara China, dengan ibu kota Laos, Vientiane, dengan total jarak sekitar 414 km. Kereta cepat yang menghubungkan kedua negara ini telah beroperasi sejak akhir tahun 2021.

Namun, ada perbedaan mendasar antara kereta cepat Indonesia dan Laos. Kereta cepat Indonesia, seperti yang sedang diuji coba saat ini, memiliki spesifikasi yang sesuai dengan standar kereta cepat internasional.

Di sisi lain, kereta cepat di Laos lebih tepat disebut sebagai kereta semi cepat. Hal ini karena kereta di Laos hanya dapat dioperasikan dengan kecepatan maksimal 160 km/jam.

Dengan kata lain, Indonesia memiliki sistem kereta cepat yang lebih canggih dan mampu mencapai kecepatan yang lebih tinggi, dengan kecepatan operasional maksimal mencapai 350 km/jam, sementara kereta di Laos masih beroperasi pada kecepatan yang lebih rendah.

Kereta semi cepat Laos menggunakan teknologi EMU (Electric Multiple Unit) dengan spesifikasi kereta CR200J garapan China Railway Corporation. Model ini merupakan model kereta yang paling lambat di antara kereta cepat China lainnya, sehingga lebih cocok disebut sebagai kereta semi cepat.

Jika melihat pada standar International Union of Railway (UIC), kereta api dengan kecepatan 160 km per jam ini masuk dalam kategori Kereta Api Semi Cepat. Dengan kata lain, Kereta Api Laos merupakan Kereta Api Semi Cepat

Sedangkan di Indonesia menggunakan EMU dengan spesifikasi CR400AF yang dikembangkan oleh CNR Changchun Railway Vehicle dan diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang.

Sebagai bagian dari EMU standar China, CR400AF dirancang untuk beroperasi pada kecepatan operasional 350 km/jam dan kecepatan maksimum 420 km/jam dalam layanan komersial. Namun di Indonesia, hanya dibatasi hingga 350 km/jam.

Kereta semi cepat Laos bisa melaju 160 km/jam ketika membawa penumpang dan 120 km/jam ketika membawa barang. Meski kecepatannya hanya segitu, kereta semi cepat Laos bisa memangkas waktu perjalanan, dari 15 jam menjadi 4 jam.

Sedangkan kereta cepat Indonesia KCJB untuk trase Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya, hanya membutuhkan waktu 45 menit saja. Hal ini memangkas waktu Jakarta-Bandung melewati tol yang biasanya bisa mencapai 3-4 jam.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button