Puluhan Siswa SMP Tersesat di TWA Cagar Alam Pangandaran, Kurang Penguasaan Terhadap Medan

rakyatnesia.com – Puluhan siswa dari SMPN 1 Pangandaran dikabarkan tersesat di Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pananjung Pangandaran pada malam Sabtu (16 September).

Kemungkinan besar mereka tersesat karena kurangnya penguasaan terhadap medan yang mereka lalui.

Upaya pencarian dilakukan oleh tim petugas yang terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Pemandu Wisata, dan anggota Tagana. Alhasil, seluruh siswa berhasil ditemukan dengan selamat sekitar pukul 19.30 WIB.

Sayangnya, ada beberapa siswa, terutama siswa perempuan, yang mengalami kelemahan akibat kelelahan dan kecemasan.

Total para siswa yang tersesat berjumlah 21 orang. Mereka tersesat di dalam hutan selama hampir 6 jam. Menurut informasi, puluhan remaja itu merupakan warga lokal yang melakukan kegiatan botram atau makan bersama.

Hal itu diungkapkan Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran Nana Suryana. Dia mengatakan proses evakuasi puluhan siswa itu berlangsung selama hampir 6 jam.

“Puluhan siswa itu mengaku tersesat sejak siang pukul 14.00 WIB. Sementara petugas menerima laporan dari ortu pukul 15.30 WIB. Saat itu juga petugas langsung masuk Cagar Alam,” kata Nana, Sabtu (16/9) malam.

Kata Nana, posisi puluhan siswa itu tersesat saat hendak bermain dari cagar alam ke Curug Air Terjun. “Mereka itu mau main, botram atau makan-makan di sana,” ucap dia.

Karena lokasi tujuan mereka jauh di tengah belantara cagar alam, alhasil mereka tersesat dan lupa jalan pulang.

Puluhan siswa tersebut kemudian dievakuasi petugas. Lamanya proses evakuasi berkaitan dengan jarak pintu masuk ke lokasi tersesat puluhan siswa sejauh 4 kilometer.

“Selain jauh, lokasinya masih daerah dataran tinggi. Mereka saat ditemukan dalam kondisi lemah. Akhirnya kami drop makanan sama minuman, kita evakuasi mereka ke bawah. Alhamdulillah sudah semuanya terevakuasi, namun satu orang kondisinya lemah sehingga perlu digendong,” jelasnya.

Kepala BKSDA Pangandaran Kusnadi mengatakan puluhan siswa yang sejak siang tadi tersesat itu merupakan warga lokal.

“Ya mereka warga lokal Pangandaran anak Karang Gedang, namun sudah dievakuasi petugas BKSDA dengan Tagana Pangandaran,” katanya.

Ia pun menyesalkan karena puluhan siswa itu masuk tanpa izin dan melapor ke pihak BKSDA.

“Mereka masuk cagar alam tanpa melapor ke petugas BKSDA, karena mungkin beranggapan orang lokal tidak penting untuk melapor. Perasaanya gitu,” ucapnya.

Ia mengatakan jarak dari pintu masuk ke lokasi puluhan siswa tersesat cukup jauh.

Jaraknya sekitar 1,5 jam perjalanan dari puntu masuk jika berjalan kaki.

Kusnadi mengimbau agar siapapun pengunjung cagar alam akan bertujuan ke suatu tempat dalam kawasan wajib lapor.

Kusnadi juga memgatakan pihaknya akan memperketat penjagaan dan pendataan siapa saja yang masuk ke TWA Cagar Alam.

Exit mobile version