Seorang Staf Perhutani KPH Bojonegoro, Ditemukan Meninggal dunia Di Hutan RPH Mundu

Sukisno

Bagikan

BOJNEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Lagi, ditemukan sesosok mayat di dalam hutan jati yang berada di Petak Hutan 69 – A RPH Mundu, BKPH Ngampel, KPH Padangan, turut Dusun Mundu, Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Minggu (15/9/2019).

Sesosok mayat yang diketahui adalah seorang Staf Perhutani KPH Bojonegoro, bernama Sugik’ono (49) yang beralamatkan di Dusun Ngulan, Desa Ngadiluwih, RT 005, RW  001, Kec.amatan Ngasem, Bojonegoro.

Jasad korban ditemukan oleh Sadak (65), seorang warga Dusun Mundu, Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon, Bojonegoro, saat dia mencari kayu bakar di hutan yang tak jauh dari rumahnya itu.

Saat itu, Sadak yang juga saksi dalam kejadian naas itu, melihat adanya sepeda motor Merk Honda Vario, warna hitam, dengan nomor polisi (Nopol) S-2652-AI yang berada di dalam hutan dan tak ada pemiliknya.

Karena penasaran, kemudian Sadak mendatangi kendaraan itu dan mencari pemiliknya di sekitar kendaraan yang terparkir di tengah hutan itu. Ternyata, berjarak 5meter dari lokasi tersebut diketahui ada seseorang dalam kondisi tengkurap di tanah. Saksi memberanikan diri untuk melihat kondisi korban, ternyata korban sudah tak bernyawa lagi alias meninggal dunia.

Selanjutnya, saksi menyampaikan ke Kepala desa Nglampin Agus Roni Jaya, untuk diteruskan laporanya ke Mapolsek Ngambon untuk ditindak lanjuti.

“Mendapat laporan tersebut, anggota Polsek Ngambon langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP,” demikian disampaikan Kapolsek Ngambon AKP Supriyono, Minggu (15/9/2019).

Masih menurut AKP Supriyono bahwa ciri-ciri mayat korban, yakni, seorang Laki-laki dengan tinggi Badan sekira 160 cm, perawakan kurus, rambut lurus. Saat ditemukan jasad korban badannya dalam kondisi sudah kaku.

Hasil Pemeriksaan luar, terdapat lebam anggota gerak atas (tangan kanan), terdapat lebam wajah kiri (pipi), terdapat luka bibir bawah kanan, terdapat lebam dada sampai perut, Kepala alias wajah masih bisa dikenali dan Lebam yang terjadi karena proses pembusukan.

“Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Medis dari Puskesmas Ngambon menyebutkan, bahwa tak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau peganiayaan di tubuh korban sebelum yang bersangkutan meninggal dunia. Sehingga jasad korban langsung dievakuasi dan diserahkan ke keluarganya untuk segera dimakamkan,” tegasnya.

Adapun barang bukti yang ditemukan diantaranya,  1 (satu) unit motor Merk Honda Vario 125, Warna Hitam, Nopol S-2652-AI beserta Kunci Kontak, 1 (satu) buah dompet warna hitam, 1 (satu) buah KTP atas nama Sugik’ono, 1 (satu) buah ATM BRI nomor 5221 8430 5850 4742, 1 (satu) buah kartu LMDH atas nama SUGIK’ONO, 1 (satu) lembar STNK, Nopol S-2652-AI, 1 (satu) lembar STNK, Nopol S-2081-BU, 1 (satu) lembar uang tunai Rp. 50.000, 1 (satu) buah topi, warna kuning, bertuliskan JEEP dan 1 (satu) buah hp Merk Realme, type RMX1941, warna biru.

Menurut keterangan dari Ngadi yang juga mertua korban bahwa korban saat itu pamit meninggalkan rumah di hari Sabtu tanggal 14 September 2019 sekira pukul 10:00 WIB, untuk mencari bibit Pohon Glirisidi.

“Menantu say itu pergi sejak kemarin hari Sabtu katanya mau mencari bibit Pohon Glirisidi yang nantinya akan digunakan sebagai bahan persemaian stek di wilayah Perhutani KPH Bojonegoro, Ternyata baru ditemukan hari Minggu ini sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Ngadi.

Keterangan itu juga dibenarkan oleh Kepala BKPH Nglambangan Eka Widiyanto yang juga atasan korban. “Memang benar, melakukan aktifitas kerja lapangan dan tak pulang semalam dan pagi ini korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ungkapnya.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read