35 Kasus Baterai Meledak, Samsung Galaxy Note 7 Ditarik dari Penjualan

JAKARTA (Rakyat Independen) – Sungguh mengejutkan, belum satu bulan diluncurkan di pasar, ponsel pintar Galaxy Note 7 seri terbaru Samsung. Telah ditarik penjualannya dari seluruh dunia.

Alasan utama penarikan produk terbaru dan tercanggih itu, tak lain lantaran telah diterimanya laporan terjadinya 35 kasus ledakan pada batereinya. Saat dilakukan pengisian ulang.

Pengumuman resmi penarikan, dilakukan sendiri oleh Presiden Samsung Mobile Business, Koh Dong-jin, pada Jum’at, 2 September 2016.

“Karena Samsung sebagai perusahaan multi internasional, lebih menempatkan keselamatan pengguna sebagai prioritas utama,” ungkapnya sebagaimana ditulis Tempo.Com, Selasa, 6 September 2016.

Penarikan produk ini jelas sebuah hal yang memalukan bagi Samsung, yang bermarkas di Korea Selatan. Lebih dari satu juta ponsel perlu diganti, dengan resiko biaya yang tidak sedikit. Selain juga kerugian akibat penjualan yang terpaksa tak bisa dilanjutkan.

Samsung sendiri telah memastikan, bahwa sebagian besar operator penjualan di seluruh dunia telah menghentikan penjualannya. Dan, setiap orang yang telah melakukan pemesanan, tidak akan mendapatkan ponsel pintar itu. Ini sebagai upaya memastikan, bahwa perangkat yang rusak tidak menyebar lebih jauh.

Diperkirakan butuh waktu sekitar dua minggu, untuk melakukan penarikan seluruh Galaxy Note 7. “Saya tidak bisa mengomentari berapa banyak biaya (kerugian). Tapi, kejadian ini sangat menyakitkan sekali,” tegas Koh Dong-jin.

Sebelumnya Galaxy Note 7 diiklankan secara besar-besaran di seluruh dunia. Dengan andalan memiliki layar dan kamera resolusi tinggi, yang dilengkapi sensor pemindai pada iris mata penggunanya. **(Tama/Kis).

Exit mobile version