Kapolres Bojonegoro: Kasus Meninggalnya Penambang Pasir di Tebon, Ngraho, Bakal Diproses Hukum

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Peristiwa meninggalnya Sumani (35), yang tertimbun longsor di tambang pasir darat di Desa Tebon, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Selasa (4/9/2018) memperoleh perhatian yang serius dari Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli,SIK,MH,M.Si.

“Kami akan menindak tegas kasus meninggalnya penambang pasir di Tebon, Padangan dan akan memproses sesuai hukum dan ketentuan yang ada,” ungkap Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli,SIK,MH,M.Si, kepada para awak media, Selasa (4/9/2018).

Keserusan Kapolres yang bakal mengungkap meninggalnya pekerja penambang pasir darat yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja dengan tertimbun longsor hingga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia itu, dibuktikan dengan diturunkannya Tim dari Sat Reskrim Polres Bojonegoro beserta Inavis dari unit Identifikasi Polres Bojonegoro, ke TKP (Tempat Kejadian Perkara),

“Tim Sat Reskrim dan Inafis akan melakukan presos penyelidikan dan penyidikan dengan mengumpulkan barang bukti serta saksi guna dimintai keterangan atas kejadian tersebut,” tegasnya.

Seperti yang diberitkan rakyatnesia.com sebelumnya, Sumani (35), asal Desa Sumberarum, RT 001, RW 001, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Selasa (4/9/2018) sekira pukul 12:30 wib, dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun pasir galian pasir darat yang berlokasi di Desa Tebon Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro.

Peristiwa tersebut terjadi bermula pada Selasa (4/9/2018) sekira pukul 07:30 wib, korban Sumani (35) bersama rekannya Saridi (25), yang masih tetangga korban, melakukan kerja sebagai penambang pasir di galian tambang pasir darat tersebut.

Mereka bekeja di tambang pasir milik Warijan yang sehari-hari aktif sebagai Kepala Dusun (Kasun) Dusun Tinggang, Desa Bancer, Kecamatan Ngraho, yang berada di Desa Tebon Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Korban melakukan penambangan pasir darat dengan menggunakan mesin diesel sebagai alat untuk menyemprotkan air ke tanah.

Sekira pukul 12:30 wib, tiba-tiba terjadi longsor dan saat itu korban tidak dapat menyelamatkan diri, sedangkan rekan korban yang bernama Saridi, berhasil menyelamatkan diri dan sayangnya korban tak bisa menyelematkan diri sehingga korban tertimbun tanah hingga ditemukan meninggal dunia.

**(Kis/Red).

Exit mobile version