Tekno

Link Dood Viral Mahasiswi Vs Dosen

Situs "Dood" biasanya merujuk pada Doodstream atau Dood.to dan juga dood viral, yang merupakan platform berbagi video

Apa Itu Dood ?

Situs “Dood” biasanya merujuk pada Doodstream atau Dood.to dan juga dood viral, yang merupakan platform berbagi video. Situs ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menyimpan, dan membagikan video secara online. Doodstream sering digunakan oleh pengguna yang ingin membagikan video tanpa harus melalui platform besar seperti YouTube atau Vimeo.

Fitur utama dari situs Doodstream termasuk:

  • Unggahan Video: Pengguna dapat mengunggah video dengan berbagai format dan ukuran.
  • Penyimpanan dan Berbagi: Setelah diunggah, video bisa dibagikan melalui link yang diberikan oleh platform.
  • Monetisasi: Pengguna bisa memonetisasi video mereka dengan menampilkan iklan pada video yang diunggah.

Nah Beberapa orang Indonesia biasa menggunakan link viral pemersatu bangsa ke server atau hosting dari Doodstream ini. Namun ada beberapa kekurangan yang dimiliki link Dood viral yang dibagikan di situs tersebut.

Gabung Grup telegram Dood Viral Disini

Baca juga : Gara – Gara video viral tante Di Dood, Cinta terlarang Karena Check in

Kekurangan Dari Link Situs Dood

Link Dood Viral
  1. Konten Ilegal: Doodstream sering digunakan untuk mengunggah dan membagikan konten yang melanggar hak cipta, seperti film atau acara TV bajakan. Hal ini bisa menempatkan pengguna dalam masalah hukum jika mereka terlibat dalam distribusi atau konsumsi konten semacam itu.
  2. Kualitas Video: Kualitas video yang diunggah ke Doodstream tidak selalu optimal. Kompresi video dan keterbatasan teknis pada platform ini dapat menyebabkan penurunan kualitas video, terutama untuk video resolusi tinggi.
  3. Iklan Berlebihan: Doodstream sering menampilkan banyak iklan, termasuk iklan yang mengganggu seperti pop-up dan iklan redirect. Ini bisa mengurangi pengalaman pengguna secara keseluruhan, terutama jika iklan tersebut bersifat invasif atau berisiko mengarahkan pengguna ke situs yang tidak aman.
  4. Kecepatan dan Keandalan: Server Doodstream mungkin tidak seandal platform video yang lebih besar. Pengguna bisa mengalami kecepatan buffering yang lambat atau gangguan saat streaming, terutama pada waktu penggunaan puncak.
  5. Privasi dan Keamanan: Karena Doodstream bukan platform besar dengan reputasi yang kuat, ada risiko privasi dan keamanan yang lebih besar. Data pengguna mungkin tidak dijaga dengan baik, dan ada potensi risiko terkena malware atau virus dari iklan yang ditampilkan di situs.
  6. Kurangnya Dukungan Pengguna: Jika Anda mengalami masalah teknis atau memiliki pertanyaan, dukungan pelanggan yang tersedia mungkin terbatas atau tidak seefisien platform yang lebih besar seperti YouTube atau Vimeo.
  7. Monetisasi yang Tidak Transparan: Bagi pengguna yang ingin memonetisasi video mereka, sistem pembayaran dan kebijakan monetisasi di Doodstream mungkin tidak sejelas atau seandal platform yang lebih besar, sehingga pengguna mungkin merasa kurang aman atau mendapatkan penghasilan yang tidak sesuai dengan harapan.

Kasus Skandal Mahasiswi Vs Dosen Yang SEring di Upload di Doodstream

1. Skandal Mahasiswi Selingkuh Dengan Dosen

Terdapat skandal antara Suhardiansyah (31) yang merupakan dosen yang mengajar di UIN Lampung dengan VO (22) yang merupakan mahasiswinya. Keduanya didapati sedang bercumbu di rumah pribadi sang dosen. Setelah penggrebekan mereka dibawa ke Polda Lampung beserta barang bukti untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil pemeriksaan, Suhardiansyah dan VO mengaku terlibat dalam hubungan intim. Mereka juga mengakui bahwa mereka telah menjalin hubungan asmara selama sebulan dan melakukan aktivitas intim beberapa kali.

Kejadian ini terungkap setelah penduduk di sekitar tempat tinggal Suhardiansyah merasa curiga dengan Suhardiansyah. Warga sering melihat sang dosen membawa seorang perempuan ke dalam rumahnya.

Akan tetapi, keduanya dibebaskan oleh Polda Lampung karena tidak ada laporan yang diajukan oleh pihak istri sah, sehingga dianggap tidak ada pihak yang mengalami kerugian. Namun, akibat tindakannya itu, mereka berdua diusir dari kampus UIN.

Baca juga : Tante Viral Vs Bocah Video Tiktoknya Jadi Pencarian Terbanyak

skandal mahasiswi vs dosen dood viral

2. Skandal Sepasang Mahasiswa Berbuat Asusila di Masjid Kampus

Tindakan asusila dilakukan oleh sepasang mahasiswa berinisial TKAH yang berasal dari Fakultas Hukum (FH) dan IA dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dari salah satu universitas di Padang, Sumatera Barat. Mereka berdua kedapatan sedang melakukan tindakan asusila di dalam masjid kampus. Kejadian ini terungkap setelah rekan sekamar TKAH mencurigai adanya kejanggalan setelah menemukan rambut panjang di kamar mandi. Ternyata, kecurigaannya terbukti benar.

Setelah tertangkap basah, kedua mahasiswa itu segera dilaporkan kepada pengurus masjid. TKAH sendiri mengakui telah terlibat dalam perilaku tidak senonoh itu sebanyak tiga kali. Selain itu, ia juga mengakui bahwa telah melakukan hal serupa di masjid lain. Akhirnya, kedua pelaku diminta untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan kesiapan mereka untuk menerima segala konsekuensi atas perilaku tidak terpuji yang mereka lakukan.

3. Skandal Istri Polisi yang Selingkuh Dengan Mahasiswa Kedokteran

Karina Dinda Lestari, seorang mahasiswa kedokteran di Universitas Hasanuddin yang juga merupakan istri perwira polisi, terjerat dalam kasus perselingkuhan dengan sesama mahasiswa di kampus yang sama, yakni Andy Wahab. Sang suami melaporkan mereka setelah memergoki keduanya tengah bermesraan. Setelah sang suami usai menjalani pendidikan perwira, ia menemukan istrinya tengah berduaan dengan seorang pria lain.

Karina Dinda Lestari merupakan seorang dokter lulusan luar negeri dan melanjutkan pendidikan dokter spesialisnya di fakultas kedokteran Unhas. Pria yang terlibat dalam perselingkuhan dengannya juga merupakan mahasiswa kedokteran yang berada dalam satu angkatan dengan Karina Dinda Lestari. Pihak Unhas sendiri membenarkan skandal tersebut.

4. Skandal Mahasiswa Jadi Joki Tes CPNS di Lampung

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) terlibat dalam skandal joki Computer Assisted Test (CAT) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kejaksaan Lampung. Salah satu pelaku berinisial RDS (20) sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung.

RDS telah melakukan pemeriksaan di Polda Lampung pada Kamis 7 Desember 2023 dan diajukan 20 pertanyaan seputar kasus perjokian yang menjeratnya tersebut. Selain melakukan pemeriksaan terhadap RDS, penyidik juga telah memeriksa tiga orang yang terlibat dalam jaringan joki tes CPNS dengan inisial AB, AN, dan KA. Ketiganya juga merupakan mahasiswa di ITB.

Polda Lampung mengatakan bahwa masing-masing pelaku memiliki perannya sendiri. RDS bertindak sebagai eksekutor alias penjoki, sedangkan ketiga rekan lainnya berperan memuluskan dan membantu aksi RDS. Aksi curang ini dapat digagalkan setelah panitia melihat adanya ketidakcocokan antara wajah RDS dengan foto asli pada proses verifikasi wajah.

Nah Buat kalian yang tidak menemukan video viral di doodstream atau dood.io kalian bisa menggunakan beberapa situs ini untuk mencari link pemersatu bangsa yang anda inginkan, berikut rekomendasi link dood viral lainnya :

Situs Mirip Dood VIdeo Viral

1. StreamTape

  • Deskripsi: StreamTape adalah platform video hosting yang mirip dengan Doodstream, di mana pengguna bisa mengunggah dan berbagi video. Situs ini juga menyediakan monetisasi melalui iklan yang ditampilkan di video.
  • Kelebihan: Proses monetisasi yang relatif sederhana, dukungan untuk video resolusi tinggi, serta antarmuka yang mudah digunakan.
  • Kekurangan: Iklan yang cukup agresif dan konten yang bisa melanggar hak cipta.

2. Ok.ru (Odnoklassniki)

  • Deskripsi: Ok.ru adalah platform jejaring sosial Rusia yang juga memungkinkan pengguna untuk mengunggah dan berbagi video. Monetisasi bisa dilakukan dengan mendapatkan penonton di platform tersebut.
  • Kelebihan: Platform yang mapan dengan banyak pengguna aktif, sehingga peluang mendapatkan penonton lebih tinggi.
  • Kekurangan: Sebagian besar audiens berasal dari Rusia, sehingga mungkin tidak cocok untuk konten yang berbahasa Inggris atau Indonesia.

3. Veoh

  • Deskripsi: Veoh adalah platform berbagi video yang sudah lama eksis, memungkinkan Anda mengunggah dan berbagi video. Mereka juga menawarkan monetisasi iklan bagi pembuat konten.
  • Kelebihan: Pustaka konten yang besar dan antarmuka yang ramah pengguna.
  • Kekurangan: Tidak sepopuler YouTube atau platform besar lainnya, sehingga jangkauan audiens lebih terbatas.

4. BitChute

  • Deskripsi: BitChute adalah platform video yang berfokus pada kebebasan berpendapat dan kurangnya sensor ketat seperti di YouTube. Mereka menawarkan berbagai cara monetisasi, termasuk donasi langsung dari penonton.
  • Kelebihan: Tidak terlalu banyak pembatasan konten, serta berfokus pada kebebasan ekspresi.
  • Kekurangan: Monetisasi lebih bergantung pada donasi dan dukungan dari komunitas, bukan melalui iklan.

5. UploadBoy

  • Deskripsi: UploadBoy adalah platform hosting file yang mendukung video. Anda dapat menghasilkan uang dengan mengunggah file dan mendapatkan komisi dari jumlah unduhan atau penayangan.
  • Kelebihan: Membayar berdasarkan unduhan atau penayangan, dan cocok untuk berbagai jenis file selain video.
  • Kekurangan: Monetisasi lebih mengandalkan unduhan ketimbang penayangan video, jadi kurang optimal untuk konten kreator video.

6. Openload

  • Deskripsi: Openload dulu merupakan platform populer untuk mengunggah dan berbagi video dengan monetisasi iklan, namun saat ini platform ini telah ditutup. Beberapa situs serupa telah muncul, namun berhati-hatilah terhadap risiko legal dan keamanan di situs yang tidak resmi.
  • Kelebihan: Platform yang dikenal luas sebelum ditutup, banyak penggunanya.
  • Kekurangan: Banyak tiruan atau situs yang tidak resmi yang bisa membahayakan privasi dan keamanan.

7. Vidoza

  • Deskripsi: Vidoza adalah platform streaming video yang mirip dengan Doodstream dan memungkinkan pengguna untuk menghasilkan uang dari iklan yang ditayangkan pada video yang diunggah.
  • Kelebihan: Dukungan monetisasi melalui iklan dan antarmuka yang sederhana.
  • Kekurangan: Monetisasi iklan mungkin tidak sebesar platform yang lebih populer.