Akibat Cari Keong Untuk istri Ngidam, Suaminya Tenggelam Di Waduk Songowareng, Bluluk

moch akbar fitrianto

Akibat Cari Keong Untuk istri Ngidam, Suaminya Tenggelam Di Waduk Songowareng, Bluluk
Bagikan

berita Lamongan – Sang suami yang bermaksud menuruti keinginan sang istri yang tengah hamil dan ngidam (nyidam, Jawa red), dan ingin mencari keong sawah. Malahan bernasib nahas. Seorang suami bernama Wartono Warga Dusun Kendayaan, Desa Wedoro, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, Jawa timur, tenggelam di Waduk Songowareng, Kecamatan Bluluk.

Suasana duka kini menyelimuti keluarga korban yang ditinggalkan pada Selasa (31/8/2021) kemarin siang.

Kepastian jika korban mencari keong sawah, diketahui dari percakapan saksi Handoko dengan korban sebelum meninggal.

Baca Juga  Sejarah Sego Boran Lamongan, Yang Sudah Ada Sebelum Indonesia Merdeka

“Cari apa War (Korban Wartono, red),” tanya saksi Handoko saat melintas dan bertemu korban di lokasi waduk.

“Cari besusul (keong sawah, red) kang, istriku minta besusul disuruh mencarikan, ” jawab korban Wartono.

Saksi kemudian berlalu meninggalkan korban. Sementara di waduk, selain korban juga ada seorang saksi lain yang sedang memancing.

Pemancing ini ada di sisi selatan dan dialah yang kali pertama melihat korban tenggelam di waduk dan tidak muncul kembali ke permukaan.

Korban menyelam mencari keong di dasar waduk, namun tak kunjung muncul ke permukaan. Durasi cukup lama, menurut saksi sangat tidak mungkin menyelam bisa begitu lama tanpa memakai alat atau tabung oksigen.

Baca Juga  Ketua DPRD Abdul Ghofur Bakal Calonkan Diri Sebagai Pemimpin Lamongan Di Pilkada Mendatang

Saksi yang mendapati korban tidak muncul-muncul juga tidak bisa menolong karena saksi tidak bisa berenang.

Saksi spontan berteriak meminta tolong saksi Muin yang sedang melintas di lokasi waduk.

Muin kemudian memanggil saksi Handoko dan mengajak bersama mencari korban.

Kedua saksi, Muin dan Handoko berhasil menemukan korban dan mengangkat ke permukaan. Ketika di daratan, dipastikan korban sudah tidak bernyawa.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Bluluk, sebelum akhirnya oleh pihak polsek diserahkan ke keluarga korban.

“Tidak ditemukan luka lain atau tanda-tanda penganiayaan. Selain itu keluarga korban sudah ikhlas menerima meninggalnya korban dan tidak bersedia atau keberatan di autopsi dengan membuat surat penyataan, ” kata Kasi Humas Polres Lamongan, Iptu Jinanto.

Baca Juga  Alun Alun Ramai Sesak, Pada Anniversary Persela ke 57

Menurut Jinanto, korban dibawa adiknya pulang ke kampung halamannya di Dusun Kendayaan, Desa Wedoro, Kecamatan Sukorame untuk dimakamkan.

Bagikan

Also Read