Bupati Bojonegoro Hadiri Panen Perdana Bunga Krisan, di Klino, Sekar

BERITA BOJONEGORO (RAKYATNESIA) – Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah menghadiri acara panen perdana bunga Krisan, yang berlangsung di Desa Klino, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Kamis (26/8/2021).

Desa Klino yang berada di Pucak Gunung Pandan itu, kini  semakin dikenal masyarakat. Pasalnya, desa yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun itu, menjadi satu-satunya penghasil bunga Krisan di Bumi Angling Dharma ini.

Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah didampingi suaminya H. Ali Dufa saat panen perdama bunga Kisan di Desa Klino, Sekar itu menyampaikan bahwa Pemerintah desa (Pemdes) Klino perlu terus mencari inovasi dan menggali potensi apa yang dapat dikembangkan.

Lanjut Bu Anna – demikian, Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah, akrab disapa – bahwa Desa Klino itu mempunyai potensi iklim yang panas dan kondisi dataran di atas 500 mdpl. Sehingga cocok dan terbukti berhasil untuk budidaya bunga Krisan dengan kualitas bagus bahkan kualitas tangkai lebih bagus daripada di tempat percontohannya.

“Hasil tanaman Bunga Krisan di Desa Klino ini, batangnya lebih kuat, tidak mudah patah saat merangkainya,” ujar Bu Anna saat meninjau lokasi Panen perdana Bunga Krisan itu, Kamis (26/8/2021).

Masih menurut Bu Anna, selain budidaya bunga Krisan, Pemkab Bojonegoro akan   mencoba budidaya bunga mawar dan budidaya lebah madu di Desa Klino ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro Helmi Elizabeth mengatakan bahwa keberhasilan budidaya Bunga Krisan di Desa Klino ini merupakan hasil dari inisiasi Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan kerja sama dengan Pemdes Klino dan berbagai pihak lainya.

“Hasilnya budidaya bunga Krisan kini sudah dapat dipanen dan  mampu tumbuh dengan kualitas yang cukup bagus,” kata Helmi Elizabeth menegaskan.

Lanjut Helmi Elizabeth, untuk rencana pengembangan flori kultur Bunga Krisan juga dibekali dengan pelatihan cara merangkai buket bunga sekaligus pemasaranya.

“Dilatih juga cara pembibitan agar nantinya mereka mampu mengembangkan secara mandiri,” ungkap wanita yang akrab disapa Bu Helmi itu.

Ditambahkan, budidaya Krisan nantinya akan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan teh Krisan. Sehingga pihaknya akan membranding inovasi ini dengan Senyum Bu Kris Meriah (senyum bunga Krisan meraup rupiah).

**(Kis/Red).

Exit mobile version