Pejabat Hawaii Amerika Serikat, Menyatakan Pengunduran Diri Setelah Dikecam Sirine Tak Bunyi Saat Kebakaran

rakyatnesia.com – Kepala lembaga manajemen darurat di pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat, mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Kamis (17/8) waktu setempat. Keputusan ini diambil menyusul gelombang kritik yang datang menghampiri akibat ketidabunyian sirene saat terjadi kebakaran hutan dahsyat di kota Lahaina, Hawaii.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Maui, dikutip dari laporan AFP pada Jumat (18/8/2023), disebutkan bahwa Wali Kota Richard Bissen menerima pengunduran diri Herman Andaya, yang menjabat sebagai Administrator Lembaga Manajemen Darurat Maui (MEMA). Hal ini menjadi langkah yang diambil sebagai respons terhadap situasi yang tengah berkembang.

“Dengan alasan kesehatan, Andaya segera mengajukan pengunduran diri efektif,” imbuh pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Andaya pada hari Rabu (16/8) lalu mengatakan pada konferensi pers, bahwa dia tidak menyesali keputusan untuk tidak mengaktifkan jaringan sirene 121 desibel di seluruh pulau karena kebakaran hutan dahsyat yang menghanguskan kota Lahaina. Sedikitnya 111 orang tewas dalam peristiwa kebakaran mengerikan itu.

Keputusan itu, bersama dengan kesalahan langkah-langkah lain yang dirasakan sebelum, selama, dan setelah kebakaran, telah memicu kemarahan di antara para penyintas, yang mengatakan lebih banyak nyawa seharusnya bisa diselamatkan.

“Mengingat beratnya krisis yang kita hadapi, tim saya dan saya akan menempatkan seseorang di posisi kunci ini secepat mungkin dan saya berharap dapat mengumumkannya segera,” ujar Bissen dalam pernyataan yang dirilis Maui County.

Gubernur Hawaii Josh Green sebelumnya menyamakan situasi di kota Lahaina dengan ‘zona perang’. Seperti dilansir Reuters, Senin (14/8/2023), kota Lahaina diselimuti kehancuran setelah api yang bergerak cepat melalap area pantai barat laut Maui itu sejak Selasa (8/8) pekan lalu. Kebakaran yang terus berkobar itu meratakan sebagian besar kota resor bersejarah itu dan menghanguskan apa saja yang dilewatinya.

Beberapa hari setelah kebakaran dimulai, para petugas pemadam kebakaran masih berjuang melawan kobaran api. Sejumlah anjing pelacak mencari korban yang mungkin tertimpa reruntuhan kota yang hangus, sementara para pejabat setempat terkejut menyadari skala bencana yang besar ini.

Tingginya jumlah korban telah menjadikan kebakaran hutan ini sebagai yang paling mematikan di Amerika Serikat selama lebih dari satu abad.

Exit mobile version