Kisah Achmad Reza: Guru Olahraga S2 Dengan IPK Yang Sempurna

rakyatnesia.com – Achmad Reza Firmansyah, seorang guru, sukses menyelesaikan studi S2 Pendidikan Olahraga di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan prestasi yang luar biasa. Meskipun memiliki tanggung jawab sebagai guru, Reza berhasil meraih IPK sempurna dalam studinya. Ia membuktikan bahwa dengan usaha yang berkelanjutan, tidak ada yang tidak mungkin. Prestasi ini mengantarnya menjadi lulusan terbaik program S2 Pendidikan Olahraga dalam upacara wisuda ke-10 Unesa pada tanggal 10 Agustus 2023.

Pekerjaannya sebagai guru tidak menghalanginya untuk meraih keunggulan dalam bidang akademik. Keberhasilan ini menjadi sumber kebanggaan bagi Reza, keluarganya, dan juga teman-temannya.

Menjadi Guru Olahraga Sambil Menempuh S2

Berdasarkan informasi yang dilansir dari laman resmi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Sabtu, 12 Agustus 2023, diketahui bahwa Reza berperan sebagai guru olahraga di salah satu SMP di Sidoarjo. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan memperdalam pemahaman dalam disiplin ilmunya, ia mengambil keputusan untuk melanjutkan studi pada tingkat S2.

Hal ini nampaknya membuat Reza harus semakin pandai untuk membagi waktu termasuk istirahat, belajar, membaca jurnal, dan mengerjakan tugas-tugas. Apalagi studi S2 tidak sembarangan dan kental dengan paper plus referensi babonnya.

“Urusan referensi pun tidak bisa sembarangan, perlu ada kajian dan perbandingannya. Jurnal pun demikian, harus dikaji dan di review dari berbagai perspektif,” ungkap Reza.

Berjibaku dengan paper dan jurnal-jurnal juga melatih diri Reza menjadi semakin sabar. Terlebih ia memiliki tujuan memperkuat kompetensi dan keilmuannya di bidang olahraga.

Tips Reza Capai IPK Sempurna
Bila detikers ingin seperti Reza yang raih IPK sempurna, lulusan Unesa ini punya 5 kata ajaib untuk mencapainya. Kelimanya adalah punya rencana, target, komitmen, selalu memotivasi diri, dan konsistensi.

“Semua orang punya rencana dan tujuan. Namun banyak yang berhenti di tengah jalan atau tidak maksimal karena tidak komitmen dan konsisten,” tambahnya.

Untuk itu, seberat apapun tantangannya, bila detikers ingat target atau tujuan yang akan dicapai akan muncul semangat untuk kembali tekun belajar. Tapi satu hal yang perlu dicatat adalah setiap rencana tentu tidak akan selalu berjalan mulus.

“Ada naik-turunnya, belokannya, dan kerikil dan debunya. Kalau lelah, ya istirahat, tapi jangan menyerah,” ucap Reza semangat.

Bila lelah dan suntuk datang, itu adalah hal yang manusiawi. Reza bisa menghadapi hal itu dengan dorongan kedua orang tua dan keluarga besarnya sehingga mampu mendobrak segala bentuk kemalasan dan mencapai prestasi.

Terlebih sang ayah mengingatkan agar Reza bertanggung jawab untuk menuntaskan tugas kuliah dan sebagainya. Terakhir, Reza tak lupa bila pencapaiannya juga tak lepas dari bimbingan dosen-dosennya di kampus.

“Seperti Prof Dr Abdul Rachman Syam Tuasikal MPd dan Dr Dwi Cahyo Kartiko S Pd M Kes. Saya selalu bertanya dan meminta arahan dari dosen saya, yang sudah saya anggap seperti bapak sendiri. Apa yang beliau ucapkan, saya lakukan,” pungkas Reza.

Selamat atas pencapaiannya Reza, semoga cerita ini juga ikut menginspirasimu ya detikers!

Exit mobile version