Kapolres Bojonegoro, Hadiri Presentasi Kunjungan Kerja PEPC Untuk bahas Proyek J-TB

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Kapolres Bojonegoro hadiri rapat presentasi kunjungan kerja Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) di rumah dinas Bupati yang berada di Lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jl Mas Tumapel 1, Bojonegoro, Jatim, Kamis (11/8/2016).

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB, hadir Bupati Bojonegoro sebagai tuan rumah, Ketua DPRD Bojonegoro Hj. Mitroatin, Forpimda (Forum Pimpinan Daerah, dulu Muspida), Kepala SKPD (Satuan kerja Perangkat Daerah) terkait dan 35 rombongan PPEC dengan penanggung jawab Dirut PPEC Jakarta Adriansyah.

Acara dibuka oleh Bupati Bojonegoro Suyoto yang dalam sambutanya menyampaikan bahwa pertemuan dilaksanakan itu, diharapkan agar proyek migas yang sedang dikerjakan J-TB (Jambaran-Tiung Biru) dapat dikerjakan secara professional.

“Kita belajar dari pengalaman proyek migas Lapangan Banyuurip. Sehingga untuk proyek di Lapangan Jambaran-Tiung Biru itu, harus dikerjakan secara professional sehingga kegiatan proyek yang dilakukan itu hasilnya akan cukup memuaskan,” tegas pria yang akrab disapa Kang Yoto itu.

Dalam kesempatan itu, Dirut PPEC Adriansyah mengatakan, pihaknya akan menyampaikan tentang perkembangan proyek yang sedang dikerjakannya. Termasuk, mengajak Bupati beserta rombongan untuk melihat secara langsung pengerjaan Proyek J-TB tersebut.

“Kami akan mengajak bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian, untuk melihat secara langsung proyek J-TB yang sedang kami kerjakan. Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Bapak Bupati tentang banyaknya kontraktor lokal yang kurang professional maka pihaknya akan selektif. Untuk kepentingan tersebut, kami akan sangat selektif dalam melakukan kerja sama dengan kontraktor lokal. Karena kami berharap hasil kerja kami bisa maksimal dan meraih kesuksesan,” tegasnya.

Menanggapi pengembangan Proyek gas lapagan unitisasi J-TB, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro mengatakan, untuk kegiatan pelaksanaan proyek hendaknya ada koordinasi dengan pihak kepolisian sejak awal, sehingga jangan sampai pihak Polsek setempat dan Polres, baru tahu setelah ada permasalahan.

“Harus ada koordinasi pengamanan sejak awal, baik dari Polsek setempat maupun dengan Polres. Jangan sampai kita ini hanya jadi pemadam kebakaran. Dimana, diberitahu jika persoalanya sudah mencuat atau bahkan sudah terjadi kerusuhan kita baru di kasih laporanya,” tegas pria yang sebelumnya menjabat Bidpropam Polda jatim itu.

Masih menurut Wahyu SB, dengan adanya koordinasi awal dan bergabung dalam tim seperti ini, maka akan memudahkan pengawasan, pemantauan dan pengamanan sejak awal. Sehingga potensi konflik segera bisa dideteksi dan ada pencegahan lebih dini. **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar