Arti Al Azim dan Contoh Asmaul Husna Ini dalam Kehidupan Sehari-Hari Huruf Arab Dan Latin

Nurul Syahadatin

Arti Al Azim dan Contoh Asmaul Husna Ini dalam Kehidupan Sehari-Hari Huruf Arab Dan Latin
Bagikan

al azim


Salah satu asmaul husna adalah Al Azim (العظيم). Apa dalil dan artinya, serta bagaimana contoh pengamalan Al Azim dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.

Al Azim Artinya Mahaagung

Al Azim (العظيم) artinya Mahaagung. Allah Mahagung dengan keagungan dan kemuliaan tanpa batas. Tidak ada yang mengetahui hakikat Dzat Allah Subhanahu wa Ta’ala serta batas keagungan dan kemulian-Nya.

Tiada yang melebihi keagungan Allah baik dalam Dzat, wujud, ilmu, kekuasaan, pengaruh, kebijaksanaan maupun perintah-Nya.

Asmaul husna ke-33 ini menunjukkan kesempurnaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena keagungan Allah tidak ada awal dan akhirnya.

Dalil Asmaul Husna Al Azim

Dalil asmaul husna Al Azim dalam Al-Qur’an terdapat pada enam ayat yaitu Al Baqarah ayat 255 (ayat kursi) dan Asy Syura ayat 4. Kemudian, Al Waqiah ayat 74 dan 96. Lalu, Al Haqqah ayat 33 dan 52.

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung. (QS. Asy Syura: 4)

وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahaagung. (Akhir ayat kursi, QS. Al Baqarah: 255)

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ

Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Al Al Waqiah: 74 & 96, Al Haqqah: 52)

Baca juga: Ayat Kursi

Contoh dan Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah Subhanahu wa Ta’ala Mahagung. Keagungan dan kemuliaan-Nya tidak bertepi, tiada batas. Dia lebih hebat dan lebih agung dari apa pun karena selain Dia adalah ciptaan-Nya. Dan tentulah sang pencipta lebih agung dari ciptaan-Nya.

Mengamalkan asmaul husna Al Azim di antaranya adalah mengangungkan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berdzikir menyebut nama-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Dua kalimat yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh Ar-Rahman: Subhanallah wa bi hamdih (Mahasuci Allah dan Segala puji hanya bagiNya), Subhanallahil ‘azim (Mahasuci Allah yang Mahaagung). (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain mengagungkan kebesaran Allah, kita juga berusaha menjauhi segala sikap dan perilaku yang rendah dan menghinakan diri. Misalnya mencuri, korupsi, minum minuman keras, zina, dan segala dosa. Semuanya kita jauhi.

Kita juga memuliakan orang tua, ulama, pengajar, dan semua orang yang Allah perintahkan kita untuk memuliakan mereka. Demikian pula kita menjunjung nilai-nilai kemuliaan; jujur, amanah, adil, menyayangi sesama, dan sebagainya.

Baca juga: Tabel Asmaul Husna

Berakhlak dengan Asmaul Husna Al Azim

Setelah mengetahui makna Al Azim, meskipun kita tidak mungkin memiliki sifat ini, hendaknya kita berusaha untuk meneladani keagungan dan kemuliaan. Jangan hinakan diri dengan sikap dan perilaku rendah dan menjatuhkan kemuliaan kita sebagai manusia.

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ . ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), (QS. At Tin: 4-5)

Berakhlak dengan asmaul husna Al Azim berarti kita menjaga diri agar menetapi sifat-sifat agung dan terpuji. Sebaliknya, kita meninggalkan dan menjauhi perbuatan yang menghinakan diri.

Demikian asmaul husna Al Azim, mulai dari artinya hingga contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana berakhlak dengannya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Bagikan

Also Read

Tags