Ika Septiani Anak Seorang Satpam Asal Sukowati Kapas Ini, Berhasil Masuk Polwan

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Ika Septiani (21) lolos seleksi Bintara Polri TA 2018. Wanita asal Dusun Glagah, Desa Sukowati, RT 007, RW 005, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur itu, merupakan salah satu dari 15 peserta polwan, yang dinyatakan lolos seleksi di wilayah Polda Jawa Timur.

Ika Septiani telah mendaftar 3 (tiga) kali berturut-turut, sejak tahun 2016, 2017 dan baru lulus 2018 ini. Anak pertama dari pasangan suami istri (pasutri) Ahmad (48) dan ibunya Jumiatun (40) ini, mendaftar melalui Panitia Bagian Penerimaan (Pabanrim) Polres Bojonegoro.

Yang sangat membanggakan, Ika Septiani tak patah arang. Akhirnya, wanita yang saat SMA terpilih jadi anggota Paskibraka ini, termasuk 25 peserta asal Bojonegoro yang lolos seleksi tersebut, 3 (tiga) diantaranya adalah polwan, termasuk Ika Septiani, sementara 22 lainnya adalah Polki.

Dia yakin, bahwa mendaftar sebagai anggota Polri itu, dibutuhkan fisik yang prima sehingga wanita yang lahir di Bojonegoro 29 September 1997 silam itu, ketika gagal bukan putus asa namun malah terus berlatih fisik hingga mengantarkan dirinya menjadi Polwan di Bintara Polri 2018 ini.

Ayahnya kerja sebagai anggota Satpam (Satuan Pengamanan) di sebuah perusahaan dan ibunya hanya di rumah sebagai ibu rumah tangga saja. Penghasilan yang diperoleh oleh orang tuanya hanya pas-pasan saja, sehingga masuknya Ika Septiani murni tanpa ada perantara atau uang pelicin sepeserpun.

Ditambahkan, bahwa cita-cita anaknya untuk menjadi Polwan itu memang tidak mudah diraih dan butuh perjuangan yang panjang dan melelahkan.

“Begitu lulus dari SMKN 4 Bojonegoro, Ika tidak lansung mendaftar. Sebab, anaknya ingin mempersiapkan diri terlebih dahulu dan baru pada tahun 2016, anaknya mendaftar, untuk menjadi bintara polri tapi gagal. Tahun 2017 daftar lagi dan masih gagal. Alhamduillah, baru tahun 2018 ini, dia diterima di Bintara Polri,” tegas Ahmad, Minggu (5/8/2018).

Sebagai orang tua, dirinya bersama isterinya hanya bisa membantu doa. Saat mendaftar, semua persyaratan Ika sendiri yang ngurus. Alhamdulillah, dia bisa jadi Polwan tanpa menggunakan uang pelicin alias nyogok.

“Kami sekeluarga sangat bersyukur karena cita-cita anak saya terkabul. Yang lebih menggembirakan, sekarang ini seleksi penerimaan di Kepolisian cukup bersih dan transparan. Buktinya, anak saya bisa diterima tanpa menggunkan uang ratusan juta seperti yang dibicarakan banyak orang,” tutur Ahmad, dengan didampingi isteri dan keluarganya.

Keberhasilan Ika Septiani yang seorang anak Satpam yang bisa masuk bintara Polri dan bakal jadi Polwan, menjadi bukti bahwa seleksi penerimaan bintara Polri berlangsung dengan baik dan tanpa ada pungli.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar